Sunday, 23 December 2012

Menulis untuk Ibu


Ini tentang mu.. Ibu. 
Terlalu sulit jika aku harus menulis tentang cintamu. Bukan aku tak mau, 
hanya jutaan aksara rasanya tak akan mampu menjelaskan bagaimana luar 
biasanya cinta yang kau berikan pada anak dan suamimu. 

Kau yang dengan rela 9 bulan lamanya membiarkan ku hidup dalam tubuhmu, 
membiarkan ku tumbuh walau aku tau pasti hadir ku dalam rahimmu akan 
sangat merepotkan hari-harimu, kau menjaga dan merawat ku lebih dari kau 
menjaga dirimu, aku tumbuh dan berkembang dengan sentuhan lembut kasih 
sayangmu, kau madrasah pertama bagi ku, awal aku mengenal ilmu, aku 
mengerti arti bahagia saat aku melihat sebuah senyum indah diwajah mu. 

Ibu.. Kau sosok wanita sempurna di mataku, kau wanita yang sosoknya 
ingin ku tiru walau kau selalu mengatakan bahwa aku harus menjadi wanita 
yang jauh lebih baik darimu, dan kau adalah sosok wanita yang menjadi 
alasan atas berani ku untuk maju saat benar-benar tak ada seorangpun 
dibelakangku. 

Ibu.. Ini aku, aku yang kehadirannya kau tunggu, yang suara tangisnya 
kau nanti saat aku pertama dilahirkan dulu, dan aku yang kau besarkan 
hingga kini aku mampu menulis untukmu. 

Ibu.. Maafkan aku yang masih sering menjengkelkanmu, aku yang kadang 
benci pada suara cerewetmu, aku yang hingga kini masih merepotkanmu, aku 
yang masih belum bisa membanggakanmu. 

Ibu.. Semakin beranjak dewasa aku semakin takut kehilanganmu, semakin 
berkurang umurku semakin menua pula dirimu, semakin dekat jua lah kau 
dan aku pada momen dimana kita akan dipisahkan oleh takdir dan waktu, 
entah siapa yang lebih dulu, tapi siapapun itu aku takut untuk jauh 
darimu. 

Ya ibu, aku tidak akan pernah mampu jauh darimu, terlepas dari sifatku 
yang selalu menjengkelkan mu aku adalah orang yang akan berani 
mempertaruhkan kebahagianku demi keinginanmu, aku yang akan selalu 
berusaha ada didekatmu saat kau benar butuh seseorang untuk mendengar 
celoteh tua mu, aku yang siap melayanimu saat berjalanpun kau sudah tak 
mampu, aku yang mencintaimu tanpa batas waktu. 

ibu.. Bawalah namaku di setiap doamu, doakan aku untuk setiap pilihan 
langkahku, sabarlah disampingku hingga aku dapat memberikan sebuah kata 
sukses untukmu, dan teruslah disampingku ibu, aku akan membuatmu bahagia 
dalam kesuksesanku. 

Ibu.. Aku mampu menulis tentang sosokmu, tapi aku tidak akan pernah 
mampu menulis tentang luar biasanya cintamu. 

Ini untuk seorang wanita sederhana dengan cinta luar biasa yang ada 
dalam sosoknya, seorang wanita yang cantik hatinya tidak akan pernah 
menua hingga ujung usia, seorang wanita hebat yang selalu menguatkan 
hati suami dan anak-anaknya. 

aku menulis untuk seoarang wanita yang ditakdirkan menjadi tulang rusuk ayah ku. Untuk mu.. Ibu.

Saturday, 15 December 2012

Aku tau.



Seperti yang pernah aku katakan, aku tidak tau perasaan ini dari mana datangnya.
Perasaan apa? Entah, perasaan yang tidak ingin difikirkan tapi sering sekali terfikirkan begitu saja.
Kagum kah? Entah, berbagai kalimat telah ku tulis tapi tetap tidak mampu mendeskripsikan bahwa ini rasa apa.

Pelan-pelan, tapi pasti..
Ternyata ada rindu. Rindu yang jika didiamkan semakin berantakan.
Rasa ini, rasa yang kamu pun tau.

Iya, kamu tau.
Tapi kamu diam.
Kamu diam dan aku tau.

Kamu, yang entah atas dasar apa selalu ada disudut fikir.
Ini bukan ingin ku, bukan aku yang cipta. Kamu pun tau itu.
Kamu tau semua yang ku deskripsikan tentang kamu.
Kamu sosok yang membuat ku tersenyum saat aku sama sekali tak berniat tersenyum.
Kamu yang tidak melakukan apa-apa tapi mampu menguatkan ku ketika ada sedikit cipratan masa lalu yang mengotori sebuah rasa bahagia.
Kamu tokoh utama dalam sebuah mimpi. Mimpi yang mungkin akan terus menjadi mimpi. Tak akan menjadi nyata.
Kamu membuat ku kuat dan bahagia, walau hanya dengan sekedar sapa.
Kamu, yang aku perjuangkan. disana.

Tapi, kamu pun manusia.
Pasti, dan aku tau..

aku tau kamu miliki rasa yang sama seperti yang aku rasa..
aku tau kamu miliki rindu yang sedang tertahan seperti yang aku tahan..
aku tau kamu miliki angan bahagia yang kosepnya sama seperi yang ku fikirkan..
Dan, aku tau.. itu semua BUKAN untuk ku.

kamu tau, aku tau..
Kamu tau semua yang aku rasa, rasa untuk mu.
aku tau kamu pun miliki rasa, tapi rasa yang bukan untuk ku

aku tau..
aku tau , aku jauh dari apa yang kamu harap.
aku tau, aku bukan yang kamu nanti.
aku tau, aku hanya ada di satu sisi.
aku tau, aku sendiri.
aku tau, ini tidak akan bertepi.
Tapi, ada yang aku tidak tau.. aku tidak tau kapan rasa ini akan berhenti.

Sama seperti kamu, aku pun ingin bahagia.
Sama seperti kamu, aku pun bahagia karena sebuah rasa.
Dan, sama seperti kamu, aku pun tersiksa karena rindu yang bertumpuk entah sudah setinggi apa.

Kamu tau apa yang aku rasa..
Dan aku tau bahwa aku tidak seperti dia yang kamu damba.

Namun, aku tau..
Aku tau semua belum pasti.
Aku tau tidak sepantasanya aku memaki diri.
Dan, Aku tau dengan pasti bahwa Rabb ku melihat semua perjuangan ini.

Aku tau, dan aku mengerti 
- berani -