Ini tentang mu.. Ibu.
Terlalu sulit
jika aku harus menulis tentang cintamu. Bukan aku tak mau,
hanya jutaan
aksara rasanya tak akan mampu menjelaskan bagaimana luar
biasanya cinta
yang kau berikan pada anak dan suamimu.
Kau yang dengan
rela 9 bulan lamanya membiarkan ku hidup dalam tubuhmu,
membiarkan ku
tumbuh walau aku tau pasti hadir ku dalam rahimmu akan
sangat
merepotkan hari-harimu, kau menjaga dan merawat ku lebih dari kau
menjaga dirimu,
aku tumbuh dan berkembang dengan sentuhan lembut kasih
sayangmu, kau
madrasah pertama bagi ku, awal aku mengenal ilmu, aku
mengerti arti
bahagia saat aku melihat sebuah senyum indah diwajah mu.
Ibu.. Kau sosok
wanita sempurna di mataku, kau wanita yang sosoknya
ingin ku tiru
walau kau selalu mengatakan bahwa aku harus menjadi wanita
yang jauh lebih
baik darimu, dan kau adalah sosok wanita yang menjadi
alasan atas
berani ku untuk maju saat benar-benar tak ada seorangpun
dibelakangku.
Ibu.. Ini aku,
aku yang kehadirannya kau tunggu, yang suara tangisnya
kau nanti saat
aku pertama dilahirkan dulu, dan aku yang kau besarkan
hingga kini aku
mampu menulis untukmu.
Ibu.. Maafkan
aku yang masih sering menjengkelkanmu, aku yang kadang
benci pada suara
cerewetmu, aku yang hingga kini masih merepotkanmu, aku
yang masih belum
bisa membanggakanmu.
Ibu.. Semakin
beranjak dewasa aku semakin takut kehilanganmu, semakin
berkurang umurku
semakin menua pula dirimu, semakin dekat jua lah kau
dan aku pada
momen dimana kita akan dipisahkan oleh takdir dan waktu,
entah siapa yang
lebih dulu, tapi siapapun itu aku takut untuk jauh
darimu.
Ya ibu, aku
tidak akan pernah mampu jauh darimu, terlepas dari sifatku
yang selalu
menjengkelkan mu aku adalah orang yang akan berani
mempertaruhkan
kebahagianku demi keinginanmu, aku yang akan selalu
berusaha ada
didekatmu saat kau benar butuh seseorang untuk mendengar
celoteh tua mu,
aku yang siap melayanimu saat berjalanpun kau sudah tak
mampu, aku yang
mencintaimu tanpa batas waktu.
ibu.. Bawalah
namaku di setiap doamu, doakan aku untuk setiap pilihan
langkahku,
sabarlah disampingku hingga aku dapat memberikan sebuah kata
sukses untukmu,
dan teruslah disampingku ibu, aku akan membuatmu bahagia
dalam
kesuksesanku.
Ibu.. Aku mampu
menulis tentang sosokmu, tapi aku tidak akan pernah
mampu menulis
tentang luar biasanya cintamu.
Ini untuk
seorang wanita sederhana dengan cinta luar biasa yang ada
dalam sosoknya,
seorang wanita yang cantik hatinya tidak akan pernah
menua hingga
ujung usia, seorang wanita hebat yang selalu menguatkan
hati suami dan
anak-anaknya.
aku menulis
untuk seoarang wanita yang ditakdirkan menjadi tulang rusuk ayah ku. Untuk mu..
Ibu.