Monday, 10 August 2015

Take Care, Good Girl!

Setelah tadi malam pertemuan terakhir kita sebelum kamu pergi menjemput mimpi-mimpi itu, saya yakin hari-hari saya disini rasanya tidak akan sama lagi, tapi seperti kamu yang bahagia menjemput segala mimpi dan rencana yang sudah kamu buat, saya juga harus sebahagia itu melepas kamu. 

Sesungguhnya tujuan saya menulis ini sederhana saja, untuk mengungkapkan kembali rasa terimakasih yang tempo hari pernah saya utarakan, karena seperti yang kamu tahu bahwa saya adalah orang yang lemah mengungkap perasaan secara verbal, bahkan hingga malam tadi sebelum kamu pergi saya masih tidak tahu harus berucap apa.

Kini bersama laju ular besi raksasa yang kamu tumpangi saat ini mimpi dan rencana-rencana itu semakin dekat untuk kamu raih, semua bukan lagi hanya bayang-bayang, semua semakin dekat untuk kamu genggam, dan setelah pertemuan terakhir kita malam tadi yang saya harap bukan benar-benar terakhir, kelak masing-masing kita akan dipertemukan dengan orang-orang baru, dengan cerita-cerita baru, sebab kini tanah yang kita pijak tak lagi bernama sama, kini jarak untuk kita bertemu tidak lagi bisa ditempuh hanya dengan beberapa menit saja.

Saya menulis ini bukan demi kamu tidak lupa pada saya, atau meminta kamu untuk terus menghubungi saya, karena saya tahu disana akan ada banyak kegiatan yang harus kamu lakukan seperti apa yang sering kamu dengungkan selama ini, selama 24 jam yang ada saya tidak berhak meminta waktu kamu bahkan walau hanya 1 jam saja untuk mengingat saya, karena saya tahu waktu akan mengubah banyak hal, termasuk perlahan memudarkan ingatan tentang apa-apa yang pernah menjadi kebiasaan kamu ketika masih disini bersama saya, pun tentang orang-orang baru, mereka akan datang dan menulis cerita-cerita baru pada lembar demi lembar buku hidup yang kamu punya, kamu akan menulis banyak hal, meninggalkan lembar cerita yang ada tentang saya didalamnya, kamu hanya akan membukanya sesekali entah karena rindu atau hanya untuk mencari referensi, atau entah untuk alasan apapun kamu membuka lembar cerita yang ada tentang saya didalamnya itu, semua hak kamu, sebab buku dan pena itu milik kamu.

Walau kamu selalu mengingatkan bahwa teknologi sekarang sudah canggih, dapat membuat kita saling menatap meski tak ada pada satu tempat, namun bagi saya selalu berbeda rasanya, sebab layar handphone tidak bisa saya cubit jika ada hal konyol yang kamu ceritakan, atau cerita bodoh yang kita perbincangkan.

Tapi semoga kamu mengerti bahwa diantara barisan orang yang melepasmu pergi dan mendoakanmu hari ini, saya ada disana dengan bait doa yang isinya selalu sama, semoga apa yang sudah kamu pilih membuat kamu bahagia, semoga apa yang membuatmu bahagia ada ridho Allah didalamnya, dan semoga setelah hari ini kamu tidak lupa jalan menuju rumah saya.

Saya rasa sudah terlalu panjang apa yang saya ungkap, dan sudah terlalu banyak waktu bekerja yang saya "korupsi" untuk menulis ini. Semoga tulisan ini tidak membosankan untuk kamu nikmati di perjalanan.

Maaf untuk sifat-sifat menyebalkan yang saya punya dan kamu terima. Terimakasih untuk hal-hal seru yang tidak bisa saya lakukan lagi selain dengan kamu, mengantarkan kerupuk dan minyak misalnya, atau membahas pertanyaan bodoh disetiap berangkat halaqoh seperti kenapa harus anjing yang menjaga sawah? kenapa tidak singa atau jerapah saja? semoga di Jogja nanti kamu temukan jawabannya :))

Semoga perjalan kamu menyenangkan. Take care, Good girl :)

Haurgeulis, 10 Agustus 2015.
Nita.