Tak apa, Bu.. Jangan awali hari dengan rasa bersalah, karena aku mengerti rasanya, karena aku paham posisinya maka ku tulis surat ini untukmu. Untuk teman-teman yang sejak memutuskan menikah dan memiliki buah hati merasa tidak lagi punya teman.
Bagaimana kabar hatimu sepagi ini, Bu? Mari beri jeda sejenak sebelum anak-anak bangun, mari beri jarak sebentar saja dari baju kotor yang rasanya tak pernah habis untuk dicuci, dari lantai yang lengket dari bekas makanan, dari teriakan anak-anak yang entah kenapa hobby sekali berebut mainan. Duduk sejenak tidak perlu buru-buru ke dapur dan berfikir keras harus masak apa hari ini, Bu.
Aku menulis surat ini untuk mengajakmu berbincang sebentar saja tentang diri kita sendiri. Aku tahu kamu bosan setiap percakapan dengan siapapun hanya membahas anak dan suami, padahal kamu juga ingin ditanyakan, kamu ingin membahas tentang dirimu sendiri, tentang hobbymu, tentang resep masakan yang pernah kamu buat, tentang minat dan kesukaanmu, tentang diri kamu yang dulu. Aku tahu kamu ingin bercerita bagaimana dulu kerennya kamu mendaki gunung, aktifnya berorganisasi, menaklukkan banyak hal dengan jiwa muda yang tak kenal takut.
"Seru kali ya jika tiba-tiba kita bisa kembali ke masa itu". Pernah berpikir demikian, Bu? Seberapa sering pikiran itu terbesit? Jangan cemas! Ibu tidak salah, hanya karena kita rindu pada diri kita yang dulu tidak lantas kita jadi ibu yang tidak bersyukur. Aku tahu sekali penatnya fikiranmu setiap hari, Bu. Bagaimana bisa anak lain yang lebih kecil usianya dibanding anakmu sudah hafal alfabet? Kenapa Ibu lain begitu kreatif membuat mainan edukatif untuk anak mereka? Apa anak kita ada kelainan tumbuh kembang? Atau kita yang tidak pantas jadi Ibu? Berapa kali dalam sehari pertanyaan-pertanyaan gila itu ramai di kepalamu, Bu?
Capek banget ya, Bu. Belum juga pertanyaan soal anak terjawab pikiran kita sudah dimasuki pertanyaan gila lainnya soal hubungan kita dan suami, masih cantik ga ya kita di mata mereka? Kok ibu-ibu lain body goals banget meski pernah melahirkan berkali-kali? kenapa suami susah banget peka? Kayaknya enak ya jadi suami yang bisa keluar rumah, berjarak dari anak dan bisa berinteraksi sama teman-teman di tempat kerja.
Jika kita tidak bisa duduk bersama, semoga surat ini cukup untuk membuatmu merasa kamu punya teman, membuatmu tidak merasa sendirian.