Tuesday, 8 January 2013

18 Tahun

Sulit untuk saya menulis tentang 'waktu', tentang 'hati' dan tentang 'pilihan', yang saya tau semuanya sudah terangkum rapih dalam sebuah deskripsi dari kata 'kehidupan'.

Tepat dihari ini, ada angka baru dalam hidup saya, angka baru yang ada pada sebuah kata yang orang-orang menyebutnya dengan sebutan "usia", penambahan angka setiap tahunnya ditanggal yang persis sama dengan tanggal awal seseorang hadir didunia, tapi sekaligus berkurangnya kesempatan untuk hidup setiap harinya. Tepat ditanggal yang sama dengan saya menulis note ini, 18 tahun yang lalu seorang bayi mungil lahir di subuhnya hari, saat semua orang belum terjaga dari lelapnya, ada seorang wanita hebat yang memperjuangkan hidup seorang anak manusia dengan mempertaruhkan hidup dan matinya, wanita hebat yang hingga kini dan nanti saya panggil.. 'mamah'.

saya melewati banyak hal sebelum sampai pada hari ini, melewati hidup yang hebat sebelum sampai pada titik ini, titik dimana seseorang dikatakan "bukan anak-anak lagi", melewati banyak waktu yang membuat
saya berusaha menjadi pribadi yang 'berani'. Berani hidup, berani
memilih, dan berani menguatkan hati.

Setelah hari ini saya tidak pernah tau seberapa banyak 'waktu' yang saya punya, di detik jam ke berapa Sang Pemilik tubuh ini akan memanggil saya untuk kembali menghadap-Nya, yang saya tau setiap harinya saya harus bisa memilih 'pilihan' yang tidak membuat saya menjadi pribadi
yang sama setiap harinya.

Kini saya harus bisa memilih dan mengerti tentang banyak pilihan,
bahagia atau kecewa, sukses maju atau jalan mundur teratur tanpa
harapan. Ya, itu pilihan di sebuah tempat yang dinamakan 'kehidupan'. Saya harus bisa memilih langkah yang pasti untuk menuju sebuah kebahagiaan.

18 tahun sudah saya diberikan kesempatan untuk hidup di dunia-Nya, 18 tahun sudah saya ada dan hidup bersama sepasang malaikat, guru pertama setiap anak didunia, sepasang malaikat dan guru yang dinamakan orang tua. 18 tahun sudah saya hidup bersama tiga orang manusia yang mengawali hidup dalam rahim yang sama yang pernah saya tempati pula, 2 orang perempuan cantik dan 1 orang laki-laki kecil yang akan membantu bapak untuk melindungi ibu dan kakak-kakak perempuannya.

di sisa umur yang saya punya, saya tidak berharap hidup saya selalu bahagia tanpa ada masalah dan akhirnya menganggap hidup menjadi biasa aja kemudian meremehkan segalanya, dan saya juga tidak berharap hidup
sama sekali tanpa ada sebuah rasa bahagia, yang saya mohon apapun masalah yang Dia beri dan saya terima, saya bisa mengatasi semuanya dan menjadikan saya pribadi yang jauh dari kata 'manja', karena tanpa sebuah masalah saya tidak akan pernah menjadi dewasa.Klise memang, tapi memang begitu seharusnya.

Dihari ini, bukan sebuah momen spesial yang saya nanti , bukan sebuah kado istimewa yang saya cari, tapi menjadi pribadi yang lebih baik lagi itu yang saya ingini.

Terimakasih untuk semua doa, berapapun angka yang ada pada sebuah usia, saya tetap 'nita' yang membawa minyak telon kemana-mana :)

- 7 Januari 2013 -

No comments: