Saturday, 26 March 2016

Seindah doa. Kamu.

Mereka bilang, aku pandai meramu kata,
Tapi anehnya, setiap mencoba mengeja tentangmu, aku tetiba buta.

Mereka sebut, aku mahir berima,
Tapi ajaibnya, aku selalu linglung setiap mencoba mendeskripsi bagaimana indahnya kamu berupa.

Aku pernah mencoba menyamakanmu dengan pelangi, namun nyatanya kamu lebih indah.

Aku pernah mengistilahkanmu dengan embun pagi, namun nyatanya kamu lebih teduh darinya.

Lalu aku bingung harus menyerupakanmu dengan apa, maka kucoba menjelaskanmu dengan sederhana, kusebut kamu adalah doa, yang indahnya hanya bisa kumengerti saat masa depanku tiba.

Aku yakin, kamu seindah itu kan, Kanda?



-Nita Bonita Rahman-


Photo by: Fan page Facebook Yogyakarta