Saturday, 14 August 2021

Jangan Baca Al-quran Kalau cuma Ada Maunya

Al-Qur'an itu isinya bukan cuma "Apa yang baik bagimu belum tentu baik menurut Allah" dan juga bukan cuma "Allah tidak membebani kita melainkan sesuai dengan kemampuan kita" atau ayat-ayat sedih lainnya yang biasa dipake buat update story. 

Ngaji itu ejaannya bukan "Baca Huruf Hijaiyah" tapi baca artinya, dan tau asbabun nuzul alias behind the scenenya, supaya ga kayak baca novel bahasa Rusia, ngerti engga kering doang tenggorokan. 

Gimana caranya biar ngaji ga di bibir doang? Duduk di majelis ilmu. Cuma itu caranya, ga ada yang lain. Karena belajar sendirian besar sekali potensi salah pahamnya, karena akal kita terbatas, kalau sendirian nantinya kita hanya akan mempelajari yang kita mau bukan mempelajari apa yang seharusnya kita tau. Sebab manusia itu punya sifat egois, apa yang menurut dia mudah dia akan ambil tapi kalo yang dibaca terlihat sulit pasti akan ditinggalkan. 

Kalau duduk di majelis ilmu kita ada yang mengarahkan harus kemana, sedikit banyak bisa mencontoh akhlak murrobi, atau bisa diskusi secara terarah dengan teman-teman yang mau belajar. Jadi jangan sendirian, jangan merasa cukup belajar sendirian di rumah dengan hanya baca huruf hijaiyah dan terjemahannya sekilas, jangan sayang... Ada yang harus dikaji, ada yang harus kita tahu, ada yang Allah mau kita lakukan. Mari kita cari, mari sama-sama duduk di majelis ilmu.

Jangan hanya mencari ayat Al-Quran sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi saat itu untuk sekedar update sosial media. Bukan Al-Quran yang menyesuaikan masalah hidup kita tapi hidup kita yang harus sesuai dengan Al-Quran. Wallahu alam bishowab. Al haqqu mirobbik. Astaghfirullah waatubuilaih. 

Thursday, 5 August 2021

Kembali Menulis

Setelah lama hiatus kini memberanikan diri untuk kembali menulis, dan tulisan kali ini saya mulai dari pertanyaan:

Kenapa Saya menulis? 

Sejak sekolah saya bukan anak yang berani tampil, minderan dan cuma bisa gila di circle sendiri aja, susah adaptasi dan kalo pun menakrabkan diri sama orang baru biasanya jatuhnya cringe karena orang akan mikir saya sok asik 😅
Ditambah fisik yang biasa aja, ibarat kalo di taman bunga mah saya ini daun-daun ijo biasa buat menyemarakkan doang gitu, buat seger-seger, bukan buat memperindah taman 😆 jadi susah di ingat orang, dan orang juga ga punya alasan untuk kenal saya, dari situ saya menyimpulkan sejak sekolah sampai kerja saya hanya di kenal sebagai "Nita temennya si A", dan " Nita karyawannya bapak B", bahkan orang juga ga begitu kenal dengan orangtua saya, orang tidak pernah mengenal saya dengan "Nita" saja. Dan karena dulu pernah terjerembab dalam kelamnya patah hati (uweeek jijik banget nulis gini haha) juga senang baca novel-novel tertentu (sumpah ane ga se-kutu buku itu wkwk) cuma baca buku yang penulisnya kenal, judulnya bikin penasaran dan sinopsisnya menarik (rewel banget akutu 😆). Berangkat dari itu semua dan dalam rangka mencari jati diri saat itu jadilah saya suka menulis, karena kalau kalian suka baca pasti ada keinginan untuk menulis, ga tau kenapa kayak ga tahan aja mau menuang pikiran gitu dari apa yang dibaca, ada juga yang bilang bahwa menulis adalah pengaruh dari membaca. Sepertinya buat saya valid. 

Saya sudah mulai menulis sejak lulus SMA karena dulu banyak waktu gabut 😆 bahkan pernah sampai dijadikan "jualan", dulu sempet dapet orderan ala platform kapitulis kalo di zaman sekarang, saat masih jahiliyah pernah ada yang minta ditulisi  cerita tentang sepasang kekasih yang baru putus, ada juga yang minta dituliskan surat untuk pacarnya yang ulang tahun, ih astaghfirullah kok bisa bisanya dulu mau ya padahal diri sendiri aja jomblo saat itu, bisa bisanya mau aja bikin surat buat pacar orang 🤣 saat itu udah mulai upload-upload cerpen di Facebook dan blog, Alhamdulillah banyak yang baca dari temen-temen sampe dosen matkul favorit waktu itu 😅 dan mulai kirim-kirim naskah ke event menulis penerbit indie, dan Alhamdulillah sampai sekarang masih dikasih kesempatan untuk lolos terbit, meski sempat berhenti setelah nikah dan punya anak kurang lebih selama 3 tahun ga ikut event nulis dan blog pun di diemin sampe banyak sarang laba-laba 🤣
akhirnya saya kembali merasa kehilangan diri sendiri karena orang mengenal saya sebagai "nyonya Faishal" dan "mamah Hanif", orang tidak mengenal saya secara utuh sebagai " Nita" saja, saya kembali merasa kehilangan diri dan kehilangan "label" yang dulu sempat saya punya, awal 2021 saya mencoba kembali menantang diri mengikuti event Menulis dan ternyata Alhamdulillah lolos cetak lagi, merasa sekali lolos bulan depannya saya coba lagi Alhamdulillah lolos lagi, akhirnya setelah 2 kali merasa tulisan saya masih layak baca untuk orang maka saya memutuskan untuk rutin kembali mengikuti event menulis, dan hasilnya sejak Januari sampai sekarang total sudah 9 antologi yang memuat karya saya. Alhamdulillah. Dan kini saya merasa kembali menemukan diri sendiri setelah 3 tahun merasa useless, padahal menjadi istri sekaligus ibu bukan hal yang ga berguna, tapi setelah kembali menulis justru saya bisa memandang status saya yang sekarang dengan lebih keren. MasyaAllah.