Al-Qur'an itu isinya bukan cuma "Apa yang baik bagimu belum tentu baik menurut Allah" dan juga bukan cuma "Allah tidak membebani kita melainkan sesuai dengan kemampuan kita" atau ayat-ayat sedih lainnya yang biasa dipake buat update story.
Ngaji itu ejaannya bukan "Baca Huruf Hijaiyah" tapi baca artinya, dan tau asbabun nuzul alias behind the scenenya, supaya ga kayak baca novel bahasa Rusia, ngerti engga kering doang tenggorokan.
Gimana caranya biar ngaji ga di bibir doang? Duduk di majelis ilmu. Cuma itu caranya, ga ada yang lain. Karena belajar sendirian besar sekali potensi salah pahamnya, karena akal kita terbatas, kalau sendirian nantinya kita hanya akan mempelajari yang kita mau bukan mempelajari apa yang seharusnya kita tau. Sebab manusia itu punya sifat egois, apa yang menurut dia mudah dia akan ambil tapi kalo yang dibaca terlihat sulit pasti akan ditinggalkan.
Kalau duduk di majelis ilmu kita ada yang mengarahkan harus kemana, sedikit banyak bisa mencontoh akhlak murrobi, atau bisa diskusi secara terarah dengan teman-teman yang mau belajar. Jadi jangan sendirian, jangan merasa cukup belajar sendirian di rumah dengan hanya baca huruf hijaiyah dan terjemahannya sekilas, jangan sayang... Ada yang harus dikaji, ada yang harus kita tahu, ada yang Allah mau kita lakukan. Mari kita cari, mari sama-sama duduk di majelis ilmu.
Jangan hanya mencari ayat Al-Quran sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi saat itu untuk sekedar update sosial media. Bukan Al-Quran yang menyesuaikan masalah hidup kita tapi hidup kita yang harus sesuai dengan Al-Quran. Wallahu alam bishowab. Al haqqu mirobbik. Astaghfirullah waatubuilaih.
No comments:
Post a Comment