Wedang jahe buatan ibu mengalir nikmat ditenggorokanku,
hujan membuat wedang jahe ini terasa begitu menenangkan, tangan ibu benar-benar
tangan malaikat. Aku masih terus menggenggam cangkir yang berisi minuman
favoritku sambil menatap keluar jendela rumah. Hujan kali ini tidak begitu
deras, tapi suara air dari langit yang beradu dengan tanah dan wangi yang
ditimbulkannya selalu menenangkan hati. Begitulah, Hujan selalu punya cerita,
untuk orang-orang yang merindu, atau orang yang sedang menunggu. Untuk aku.
Ponselku berdering tanda pesan masuk, dari nama kontak
yang tak asing untuk ku, "jangan terlalu lama menikmati hujan di jendela,
kamu bisa masuk angin setelah menikmatinya". Ku balas cepat,
"cerewet". Ada balasan berbentuk emoticon smile darinya. "Dari mana
kamu tau aku sedang menikmati hujan dari jendela?", agak lama seseorang
diujung ponsel itu membalas, saat aku menikmati tegukan terakhir wedang jahe
yang ku pegang ponselku berbunyi mengisyaratkan sms ku terbalas , "aroma
wedang jahe ditanganmu yang memberitahuku", dengan berakhiran emoticon
smile dia membalas. Aku menatap keluar jendela, memandang halaman rumah,
menikmati segarnya pemandangan bunga anggrek putih milik ibu yang basah karena
hujan. Jam 4 sore yang indah. Aku terus tersenyum. Pada air yang jatuh dari
langit aku berbisik "Terimakasih Tuhan".
Aku merasa sangat istimewa. Aku selalu dibuatnya jatuh
cinta, walau dia tak berada disisiku tapi dia selalu memperhatikanku. Aku tak
salah memilih, kamu selalu membuatku merasa sempurna dengan terus diperhatikan
dengan cara yang indah.
Lagu dari Bryan McKnight mengalun lembut ditelingaku,
"Marry Your Daughter". Mengingatkanku pada moment indah malam itu.
Dia yang basah kuyup menerjang hujan sendirian demi berkunjung kerumahku, bukan
untuk bertemu denganku, tapi hanya ingin menemui ayah ku. aku tak menemuinya,
dari dalam kamar aku mendengar percakapan mereka, aku menggenggam erat tangan
ibu, menangis haru mendengar percakapan mereka diruang tamu kala itu. hanya itu
yang aku bisa. Senyumku mengembang berbaur dengan wangi aroma tanah basah yang
memasuki indra penciuman. Untuk ke sekian kalinya, Aku jatuh cinta pada orang
yang sama. Walau ini bukan kali pertama, dan tak peduli dari mana kamu tahu apa
yang sedang kulakukan, caramu memperhatikanku dari sudut yang tak aku tahu
membuatku merasa istimewa, selalu membuatku jatuh cinta.
"Aku bahagia tercipta dari tulang rusukmu,
suamiku".
Hujan mulai reda. Playlist laguku mengarah pada
Sheilla On7. "Anugerah Terindah yang Pernah Ku miliki" mulai
terdengar, bersamaan dengan itu, sms terkirim.
created by: @ninitatabon (on twitter)
No comments:
Post a Comment