Menjelang pukul tiga
Ini bukan kali pertama,
Di detik yang sama,
Lebih dari sekali dua,
Tetiba mata dan atap bersua.
Menjelang pukul tiga
Langit-langit kamar bergeming,
Derik jangkrik membising,
Harum malam merebak,
Detik jam merdu berdetak.
Menjelang pukul tiga
Kupikir gigit nyamuk adalah sebab,
Atau sebab dingin menjadi lembab,
Nyatanya salah,
Segalamu dipikirkulah yang berulah.
Menjelang pukul tiga
Aku merapal resah,
Mengurai gelisah,
Tentang segala indah,
Tentang kita yang entah.
Menjelang pukul tiga
Saat kelopak seluruh mata terlelap,
Aku larut sendu dalam senyap,
Tersebab rindu yang merayap,
Dalam sujud penuh harap,
Terasakah duhai, engkau, yang namanya lirih ku ucap?
Menjelang pukul tiga
Aku berdialog dalam simpuh,
Berharap segala tanya tak lagi ambigu,
Ku coba urai segala sendu,
Dalam mihrab rindu,
Tentang kau, yang barangkali jua tengah mengadu,
Atau tengah larut dalam lelapmu.
Menjelang pukul tiga
Saat segala doa yang diucap serupa panah yang dilepas dari busurnya,
Melesat cepat lajunya,
Menancap tepat pada titik sasarannya,
Semoga tentang kita demikian pula adanya,
Dipanjat untuk di Ridhoi-Nya.
Semoga.
Haurgeulis, menjelang pukul tiga.
Nita Bonita Rahman
No comments:
Post a Comment