Sunday, 14 August 2016

Menjelang Pukul Tiga

Menjelang pukul tiga

Ini bukan kali pertama,
Di detik yang sama,
Lebih dari sekali dua,
Tetiba mata dan atap bersua.

Menjelang pukul tiga

Langit-langit kamar bergeming,
Derik jangkrik membising,
Harum malam merebak,
Detik jam merdu berdetak.

Menjelang pukul tiga

Kupikir gigit nyamuk adalah sebab,
Atau sebab dingin menjadi lembab,
Nyatanya salah,
Segalamu dipikirkulah yang berulah.

Menjelang pukul tiga

Aku merapal resah,
Mengurai gelisah,
Tentang segala indah,
Tentang kita yang entah.

Menjelang pukul tiga

Saat kelopak seluruh mata terlelap,
Aku larut sendu dalam senyap,
Tersebab rindu yang merayap,
Dalam sujud penuh harap,
Terasakah duhai, engkau, yang namanya lirih ku ucap?

Menjelang pukul tiga

Aku berdialog dalam simpuh,
Berharap segala tanya tak lagi ambigu,
Ku coba urai segala sendu,
Dalam mihrab rindu,
Tentang kau, yang barangkali jua tengah mengadu,
Atau tengah larut dalam lelapmu.

Menjelang pukul tiga

Saat segala doa yang diucap serupa panah yang dilepas dari busurnya,
Melesat cepat lajunya,
Menancap tepat pada titik sasarannya,
Semoga tentang kita demikian pula adanya,
Dipanjat untuk di Ridhoi-Nya.

Semoga.



Haurgeulis, menjelang pukul tiga.
Nita Bonita Rahman

No comments: