Wednesday, 24 August 2022

Barangkali Aku

Serupa daun kering yang diinjak sekejap remuk
Barangkali aku pun demikian
Dulu aku bertengger pada pohon rindang yang lebat daunnya
Tapi matahari menyorotiku dengan terlalu
Air dari akar tak sampai pada celah-celahku 
Pupuk tak mampu hidupkan mati suriku

Barangkali aku,
Perempuan yang bodoh nalarnya
Jatuh berkali-kali ke lubang yang sama
Sudahkah kiranya datang masa harus ku ucap tak sudi lagi jatuh cinta?
Padahal ku kira dulu aku bagai hidup di surga
Menganggapmu bagai malaikat tampan rupa
Nyatanya aku jauh dari berharga
Surga bukan milikku yang tak punya apapun untuk membayarnya 

No comments: