Wednesday, 22 February 2023

Aroma Kehilangan

Aroma kapur barus menguar hingga ke sudut ruang
Memasuki lubang hidung orang-orang yang berwajah sendu atau sengaja disendu-sendukan

Ruang itu terlalu sempit untuk menampung kesedihan
Hingga kenangan dan kenyataan mengambil posisi di langit-langit ruang 

Bunga kenanga dijalin benang
Kain hijau menutup tenang
Seseorang menuju hilang

Dari pandang
Menuju kenang
Dari tatap
Aku meratap

Sedih sedu menyatu
Katanya ikhlas hanya soal waktu
Namun jika yang hilang adalah kamu
bertahan satu detik pun aku tak mampu

Tuesday, 21 February 2023

Dengan siapa?

Merasa sendirian dalam kesedihan rasanya lebih baik daripada saat senang tapi nggak ada yang turut senang. 

Kesedihan membebani diri, jadi nggak perlu orang lain ketahui
Tapi kesenangan justru menjadi siksa,saat sadar ingin dibagi tapi entah dengan siapa.

Thursday, 9 February 2023

Hanif, Maafkan Ayah

Kalau nanti Hanif udah ngerti tolong maafkan ayah karena dalam hidup kita ada momen ayah harus menyaksikan Hanif tumbuh hanya dari cerita-cerita Ibu.

Hanif udah bangun belum?sarapan pakai apa? sekolahnya baik nggak? apa yang direngeki hari ini?mainan apa yang Hanif bawa mandi?apakah sore ini Hanif makan sate lagi?Semuanya, semua soal Hanif hanya bisa ayah tau dari cerita-cerita Ibu. Sebab setiap hari dalam sepekan pertemuan kita bisa di hitung jari, bisa dihitung menit.Saat Hanif belum bangun,ayah harus udah  berangkat,saat Hanif udah tidur, ayah baru bisa pulang. 


Maaf kan Ayah kalau suatu Hari Hanif sadar kalau Ayah Hanif nggak sama dengan ayah teman-teman lain yang weekend ada di rumah, malam bercanda dengan kita,hari libur dipakai menjelajah hutan atau kota.

Hanif nggak perlu marah, Hanif nggak perlu benci. Yang harus Hanif tau, ayah sudah mewakafkan dirinya, kebersamaan kita, tumbuh kembang Hanif,pada Allah.

Jangan cepat besar, Bang. Baju dan celana abang jangan menyusut dulu. Tunggu ayah selesaikan semua amanahnya.

Sunday, 5 February 2023

Merangkum Kesepian

Level kesepian paling bahaya:

🔸Tidak punya teman untuk diakrabi

🔸Tidak punya siapapun untuk diajak bercanda 

🔸Tidak punya tempat tenang untuk dituju

🔸Tidak ada makanan yang mengenyangkan

🔸Tidak ada barang yang menyenangkan

🔸Tidak ada doa yang hendak dipanjatkan 

🔸Tidak percaya siapapun termasuk diri sendiri

Friday, 3 February 2023

Baiknya Waktu Melambat

Saat kecil dulu ku kira waktu berjalan cepat adalah hal yang menyenangkan

Aku bisa segera melihat baju dan celanaku menyusut,jemariku memanjang,dan tubuhku lebih tinggi dari Ibu

Sudah besar kini ku kira waktu berjalan lambat adalah lebih baik

Agar tidak ada yang hilang, tidak ada yang perlu pamit, tidak ada yang tiba-tiba pergi,tidak ada yang harus tidak ada

Biar baju dan celanaku tetap longgar,biar jemariku tetap mungil,biar tubuh Ibu selalu lebih tinggi dari aku

Asal siapapun tidak pergi,

Mereka tidak hilang,

Aku tidak sendiri,

tapi akhirnya selalu mau tidak mau aku harus sadar,yang salah bukan waktu,yang salah adalah ketidaksiapan ku.

Ibadah Yang Tak Perlu

Sepertinya tidak ada ibadah yang bisa dilakukan melalui aku

Aku layaknya sajadah usang yang dibiarkan, tidak lagi tersentuh sujud

Aku serupa air musta'mal yang tidak lagi bisa kau pakai untuk berwudu

Lalu aku takut kelak aku menjelma biji-biji tasbih yang kau anggap tak berguna, karena dulu Rasul pun tak menggunakannya

Sungguh tak ada kah?

Tak ada kah ibadah yang bisa dilakukan melalui aku?

Thursday, 2 February 2023

Diserang Doa

Hidup ku hari ini adalah wujud dari doa-doa ku dulu yang dikabulkan.Allah perkenankan aku memiliki pernikahan yang tentram, suami yang tampan,anak yang sehat,rumah untuk bernaung, kendaraan yang memadai,orangtua yang masih lengkap. 

Tapi seingatku, aku tidak berdoa serinci itu untuk meminta dunia,aku harus tinggal dimana, bersama siapa,punya anak berapa,aku tidak menyebutkannya,aku hanya menaruh itu semua di angan-angan tapi karena Rabb ku Maha Baik maka Dia juga mewujudkannya menjadi nyata.

Doa-doa yang ku ucap dengan diksi-diksi yang indah nan lirih di malam-malam tahajud,di pagi-pagi duha,di ruang kamar yang hening, di mushola yang sepi,yang ku  ulang-ulang setiap hari dan ku ingat hingga kini adalah aku memohon bersama siapapun aku akan berjodoh,jadikanlah dia laki-laki yang mau berjuang bersamaku di jalan dakwah. Lalu, Booom.. Allah mengabulkannya.

Doa-doa yang kulantunkan dengan kata-kata yang indah dulu Allah kabulkan kini, tapi mereka seperti meminta pertanggung jawaban, mereka seperti menyerangku. Aku akhirnya sadar ternyata dulu doa-doa ku terlalu tinggi,imanku tak cukup sampai. Doa-doa ku terlalu cepat,imanku terlalu  merangkak lambat.