Tapi seingatku, aku tidak berdoa serinci itu untuk meminta dunia,aku harus tinggal dimana, bersama siapa,punya anak berapa,aku tidak menyebutkannya,aku hanya menaruh itu semua di angan-angan tapi karena Rabb ku Maha Baik maka Dia juga mewujudkannya menjadi nyata.
Doa-doa yang ku ucap dengan diksi-diksi yang indah nan lirih di malam-malam tahajud,di pagi-pagi duha,di ruang kamar yang hening, di mushola yang sepi,yang ku ulang-ulang setiap hari dan ku ingat hingga kini adalah aku memohon bersama siapapun aku akan berjodoh,jadikanlah dia laki-laki yang mau berjuang bersamaku di jalan dakwah. Lalu, Booom.. Allah mengabulkannya.
Doa-doa yang kulantunkan dengan kata-kata yang indah dulu Allah kabulkan kini, tapi mereka seperti meminta pertanggung jawaban, mereka seperti menyerangku. Aku akhirnya sadar ternyata dulu doa-doa ku terlalu tinggi,imanku tak cukup sampai. Doa-doa ku terlalu cepat,imanku terlalu merangkak lambat.
No comments:
Post a Comment