Tuesday, 31 July 2012

Untuk Bapak.

Lahir dari seorang wanita yang dikenal dijamannya (setau ku), Halimah namanya..
melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Edin Wahidin Rahman, seorang anak bungsu. anak terakhir dari sekian bersaudara (aku tidak banayk mengetahui).
Bapaku belum pernah bertemu dengan neneku (ibunya) sama sekali, hanya dari sebuah foto hitam putih beliau megetahui bagaimana wajah ibunya. Setelah 2 jam nenekku melahirakan dan memberi kesempatan kepada bapaku untuk hidup dan hadir ke dunia kemudian beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

Menjadi seorang piatu diusia balitanya, dan menjadi seorang anak yatim piatu di masa anak-anaknya, ya.. kakeku meninggal dunia ketika bapa duduk di bangku SD kelas 3, semenjak saat itu saudara-saudara bapaku dan bapaku sendiri diasuh oleh kerabat nenek dan kakeku dan diasuh oleh orang yang berbeda-beda (dititipkan). Diasuh oleh seseorang yang bukan orang tua kandungnya dan dengan hidup sederhana membuat bapak menjadi pribadi yang berbeda dengan saudara-saudaranya yang merasakan hangatnya bersama orang tua cukup lama. Hidup bersama orang lain menjadi hal yang menyakitkan untuk anak berumur 8 tahun. Aku tidak mengetahui banyak tentang masa kecilnya karena bapak tidak pernah bercerita banyak, yang ku tau tentang hidupnya adalah.. kesederhanaan ditengah saudara yang berada.

bapa..
langkahnya, nafasnya, gerak tubuhnya..
beliau sama seperti bapa kebanyakan, mencari uang, membanting tulang dan berusaha membahagiakan kami (anak-anaknya).
bapaku tidak bekerja menggunakan jas dan berdasi, hanya dengan baju lusuh dan celana panjangnya.
bapaku tidak bekerja dibelakang meja kantor, hanya dapat mencari pembeli dengan membawa gerobak berisi baju-baju yang akan didagangkan.
bapaku tidak bekerja diruangan berAC, hanya dilapangan luas atau kadang dipinggir jalan berteman debu, angin, dan panas matahari.
dan.. bapaku bukan laki-laki yang memiliki title sarjana dibelakang namanya, bapa hanya lulusan dari sebuah SMU.

bapak..
laki-laki pertama yang ku kenal baik di dunia ini, sesosok laki-laki berbadan gemuk, tidak terlalu tinggi, berkulit coklat, apa adanya dan sederhana.
bapa..
laki-laki luar biasa yang membuatku hadir ke dunia. laki-laki hebat yang membuatku hidup sampai saat ini, laki-laki berjasa yang rela mengorbankan waktunya untuk membuat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang bisa merasakan bahagia, dan laki-laki yang mampu menjaga tulang rusuknya (ibu ku).

bapak..
sosok luar biasa, bukan pahlawan ataupun jagoan, tapi.. dia segalanya.
keringatnya adalah pengorbanan, letihnya adalah hidup, dan senyumnya adalah kebahagiaan untukku dan untuk kami.

bapak..
hanya seorang pedagang pasar harian.
gerobak, baju lusuh, waktu, peluh, 4 orang anak, 1 orang istri, berbagai masalah, dan keringatnya menjadi saksi betapa hidup telah membuatnya menjadi pribadi yang luar biasa.

bapak..
darinya aku mengerti hidup, darinya aku mengerti arti bahagia, dan darinya aku mengerti arti pengorbanan.

bapak..
maafkan aku yang belum mampu memberimu bahagia, maafkan aku yang hanya dapat memberimu susah, dan hanya dapat memberimu doa.
maafkan kami belum mampu menjadi apa yang kau ingin.
doakan kami menjadi orang berguna dikemudian hari dan mampu membawamu ke surga-Nya yang abadi.

kami bangga dan mencintaimu.. Bapak.

2 comments:

Anonymous said...

hebat... hebat.........

Nita Bonita Rahman said...

makasih :) , ini siapa yah?