Wednesday, 15 August 2012

keinginan

Ketika keinginan terlalu kuat namun kenyataan melemahkan begitu saja. 

Keinginan dapat berteriak dengan lantangnya, tp ketika kenyataan sudah berbicara, keinginanpun diam dgn sendirinya. 

Jika menginginkan sesuatu adalah menyakitkan, knp harus ada keinginan? 

Semua harus diperjuangkan entah itu keinginan, asa, dan cita-cita, tp 
jika kenyataan sudah berkata lantang menentang semua asa, keinginan selalu mengalah. 

Begitukah seharusnya? 
Begitukah adanya? 
Dan, begitukah jalannya? 

Keinginan ini sederhana, hanya ingin melihat sebuah senyum bangga di wajah orang-orang yang telah merawat dan mendidik saya dengan lembut 
kasih sayangnya. 

Saya ingin ibu saya bangga pernah membiarkan saya tumbuh didalam rahimnya dan berkembang dewasa dalam hangat peluknya. 

Saya ingin bapak saya bangga telah bertanggung jawab atas diri saya dan melihat saya mengerti hidup karena dirinya. 

Keinginan ini sederhana, sesederhana waktu. Karena pada hakikatnya seorang anak hanya ingin melihat kedua orang 
tuanya bangga atas hadirnya di dunia, dan kedua orang tua hanya ingin melihat buah hatinya tumbuh dan berkembang atas kasih sayangnya dan nyaman atas semua jalan yang telah dipilihnya. 


Ibu, bapak.. 
Jangan pernah menyesal atas hadir buah hatimu, jangan pernah menyesal telah mencurahkan kasih sayangmu, dan jangan pernah menyesali waktu, karena darinyalah kami berkembang, tumbuh, dan insyaallah membahagiakanmu. 

Keinginan ini ada hanya untuk melihat senyum banggamu, keinginan ini ada sebagai bukti cinta anakhmu, dan keinginan ini ada untuk membalas segala pengorbananmu. 

Ibu, bapak.. 
Jangan pernah berhenti menyebut nama kami, buah hatimu dalam doamu.. 
Karena tanpanya segala ikhtiar kami hanya akan menjadi ingin, tak pernah nyata.. 


Keinginan ini untukmu, untuk bahagiamu.. 

-karena mimpi itu punya nyawa, maka tak sepantasnya di matikan oleh kenyataan begitu saja-

No comments: