" Tentang hidup, tentang hati, dan tentang apapun yang dapat di ungkap dengan aksara. Ketika saya merasa tidak memiliki telinga yang dapat mendengar, saya yakin bahwa ada mata yang dapat memperhatikan dengan baik"
Monday, 20 August 2012
Hari-hari itu
Setelah sekian lama setelah melepas cerita dimasa putih abu-abu, berhenti mengukir indahnya masa anak sekolah, tidak lagi menjadi anak dengan sebuah seragam kebanggaan dan akhirnya.. kami bertemu kembali karena sebuah keharusan.
dia.. Seseorang yg duduk manis dipikiran ini dan membuatku mempertahankan rasa ini setelah masa kelulusan itu.
Hari-hari itu.. dengan tawa, dengan canda, dengan dia..
Bercerita tentang kerinduan, masa depan, masa lalu, tentang waktu, dan tentang apa yang sedang mengalir tp tertutupi.
Kamis, sabtu, rabu, kamis, jum'at.
Ba'da ashar, ujung gang, rumah teman, tujuan, senja, angin sore, sunset, lembayung.. dia.. Indah.
aku, kita..
dia tak tau apa arti hari-hari itu untukku, dia tak tau bagaimana rasaku dapat duduk bersama dengan kuda besi kesayangannya dan dibelakangnya lagi, tertawa, bercerita, kekonyolan, kesal, kecewa, putus asa, manjaku, tingkahnya.. Kita.. dia, indah.
Hari-hari itu, bersamanya..
menikmati senja dan hembusan angin sore, berjalan dengan dipayungi lembayung yang menggantung indah dilangit senja. Bersama rasa ini.
Canda, tawa, senyumnya.
Senja berganti gelap indah malam, semilir angin sore masih terasa, bintang dilangit gelap, banyak dan indah.
Hari-hari itu..
Berkeliling keramaian, berpindah dr tempat satu ke tempat yang lain, jalan dengan view sawah yang pernah kita lalui sebelum ini.
Hari-hari itu, berarti.. Untukku.
Tubuh kurus tinggi ideal yang selalu indah dengan pakaian apapun, wajah tampan dari sisi manapun, rambut hitam rapih yang pas dengan apa yang ada padanya, terlihat gigi yang tersusun rapih ketika tawa lepasnya tercipta dan terlihat indah sebuah lesung pipi disudut senyum sana, semua jelas terekam dan tersimpan dihati ini.
dia.. selalu indah untukku.
Bersama kagum ini, hari-hari itu, hampir satu minggu, dan setiap senja kulalui bersamanya.
Sangat sangat berarti bagi seseorang yang sedang berusaha menutupi perasaan diri.
3 detik kupandanginya dari kursi penumpang yang terletak pas dibelakangnya cukup membuatku nyaman.
Kenyamanan yang mengartikan bahwa orang yang ku kagumi ada tepat didepanku, dengan segala keindahannya.
"Setelah hari ini, esok akan kulihat senyum indah itu lagi" kalimat itu yang mengiringi langkahku saat dia beranjak pergi dengan sebuah kalimat "yaudah.. besok lagi" dia tak pernah tau bagaimana berartinya setiap waktu yang kulalui saat itu.
dan akhirnya hari ini, hari terakhir melewati senja bersamanya.
Kini.. Hari ini adalah hari dimana ujung dari hari-hari yang kita lalui, setelah hari ini, hari-hari itu yang hampir satu minggu terlewati, ba'da ashar itu, ujung gang, senja, sunset, angin sore, semua yang terasa saat hari-hari itu tidak akan pernah ada lagi. Hanya akan menjadi penambah momen manis di anganku. Setelah hari ini aku tidak tau bagaimana caraku menahan rindu dan hidup bersama rasa ini, seorang diri.
aku tak ingin hari ini berakhir begitu cepatnya, aku tak ingin melihatmu pergi, aku tak ingin tak melihatmu lagi. kita bertemu, bersama.. dalam hari-hari itu, sekejap, indah, dan ahirnya waktu untuk berpisah kembalipun tiba, berpisah untuk dipertemukan kembali.. entah berapa lama, dan entah Allah meridhoi atau tidak.
terlepas dari rasa tak inginku, terlepas dari ketidak relaanku, aku ingin ucapkan terimakasih, terimakasih banyak.. untuk hari-hari itu, hari indah bersamamu.
diamku, kagumku, rasa ini kusimpan untukmu.. dan demi Rabbku.
Teruntuk seseorang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment