Thursday, 19 December 2013

Sudah 35.040 Jam

Siapa yang sangka bahwa kita akan dipertemukan. siapa yang sangka bahwa kita akan menjadi seperti ini. berawal sari sebuah gelang tangan yang entah kamu masih mengingatnya atau tidak, yang paling mutlak adalah berawal dari perasaan absurd ala anak SMA, geli jika mengingatnya, absurd sekali kita saat itu, dasar anak ingusan yang berlagak dewasa, terkekeh saja aku mengingatnya.

Yaa lagi dan lagi.. siapa yang sangka dari sekian banyak wanita, kenapa kamu memilihku? dan siapa pula yang sangka aku memutuskan menjawab "iya, aku mau". 35.040 jam yang lalu, oh sudah selama itu yah keputusanku, tapi tunggu.. coba kita potong dengan waktu pertengkaran kita, waktu bermain kita, waktu belajar kita, waktu usil kita, dan... sepertinya paling banyak potongan ada pada waktu kamu meninggalkanku. ups.. tak usah lagi kah untuk dibahas?

well yeah.. kita tidak menghabiskan waktu 35.040 jam utuh bersama, karena aku tidak ingin terus dalam keadaan jahiliyah, coretan ini hanya sebagai pengingat bahwa 35.040 jam yang lalu adalah waktu dimana kamu mengutarakan perasaanmu, waktu dimana kita menjadi sebuah makna.

Sebenarnya, pada jam saat kamu pergi aku sudah tidak lagi peduli pada detik pertama kamu memproklamirkan diri menjadikan ku makna untukmu, aku sudah tidak lagi peduli. Karena ku fikir yang pergi ya biarkan saja pergi, aku tak peduli dan jam antara kita sudah ku biarkan mati, ibaratkan saja dengan kehabisan baterai dan tak berniat ku ganti baterainya lagi.

Tapi, lagi lagi... siapa yang sangka bahwa kamu akan kembali? kadang aku tertawa mengingatnya, lucu sekali. ini kah yang kau sebut takdir ya Rabb? kamu sering sekali mondar mandir pulang pergi dihidupku, menyala matikan jam antara kita. sering sekali, hingga muak aku. dan kini.. akhirnya kamu menyalakannya lagi. lucu bukan?

bukan maksud memuji diri, tapi kadang aku berfikir kurang baik apa aku mebiarkanmu dan rela-rela saja melihatmu menyala matikan jam antara kita yang padahal kamu pernah menghabiskan jam dengan hati yang lain. Entah terlalu baik atau terlalu bodohkah aku masih santai saja meladeni mu.

Namun, harus kamu tahu. bahwa 35.040 jam yang lalu biarkan saja berlalu, aku sudah tak ingin peduli pada kita yang dulu, pada kamu yang meninggalkanku dan lain sebagainya yang sudah berlalu. Aku tidak ingin lagi peduli, seperti kamu yang berusaha untuk mengembalikan kepercayaanku lagi, sama persis seperti itu perjuanganku melupakan jam dimana kamu meninggalkanku untuk hati baru itu.

Sudah, sakit memang mengungkit masa lalu. maka, mari kita lupakan. Sekarang yang aku tahu kamu kembali dan kamu berubah, yaa mudah-mudahan ini benar, mudah-mudahan kamu dan semua komitmen serius yang kamu utarakan itu benar dan kamu tak lagi mengecawakanku. Semoga.

Dan sekarang mari kita gunakan jam-jam di antara kita untuk memperbaiki diri, hingga Allah memutuskan takdir-Nya, apakah nama mu memang tertulis di Lauhul Mahfudzku? atau kah aku bukan tulang rusuk kiri mu?

Mari biarkan Sang Pemilik Waktu yang tentukannya, apakah 35.040 jam ini akan berlanjut pada ikatan yang di Ridhoi-Nya atau akan berhenti di 35.040 jam saja.

-tentang 19.Desember. tanggal yang sama saat 35.040 jam yang lalu -


#Nb: maaf, aku belum mampu memutuskan, semoga Allah meridhoi kesabaranmu.

*created by: @ninitatabon

No comments: