Sesuai
janji saya, saya akan menulis kelanjutan cerita perjuangan saya. Dan
alhamdulillah sekarang sudah bisa diposting.
Langsung
saja..
Kerudung
sudah menjadi bagian dari hidup saya, walau hanya sebagai penutup kepala saja,
tapi saya sudah yakin untuk tidak melepasnya diluar rumah. melanjutkan
postingan saya sebelumnya..
Saat itu, saya hanya mencari ilmu agama lewat buku dan pelajaran PAI disekolah
saja, saya merasa sangat kurang pemahaman dan merasakan resah, akhirnya saya
bercerita dengan salah seorang teman yang berbeda sekolah tentang keresahan
saya ini, kemudian dia bercerita bahwa disekolah mereka mengadakan halaqoh, dia
bercerita segala kegiatan didalamnya, saya sangat tertarik mendengarnya, saya
rasa ini jalan yang bagus untuk saya menambah pemahaman tentang agama, dan saya
pikir sepertinya asik jika sekolah saya juga mengadakan kegiatan yang sama
seperti sekolah teman saya itu, rohis, halaqoh, IRMAS (ikatan remaja masjid),
seru sekali mendengarnya, sayangnya disekolah saya tidak ada karena
alasan-alasan yang sangat klise bahwa kegiatan seperti demikian biasanya
berkaitan dengan organisasi-organisasi tertentu, miris sekali, karena sudah
kebijakan sekolah maka saya bisa apa? Akhirnya, saya mencoba mengajukan
kegiatan halaqoh diluar kegiatan sekolah, saya mencari murobi (guru) yang dapat
membimbing saya, dan saya sangat bersyukur ternyata banyak teman-teman
yang mendukung dan tertarik untuk mengikuti halaqoh, dititik ini semua
perjuangan saya sangat begitu terasa, karena jarak rumah murobi dari sekolah
lumayan jauh, belum lagi tempat tinggal kami juga jauh dari sekolah, jadi
benarlah jika ada pepatah mengatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina”,
maksudnya adalah sejauh apapun jaraknya untuk ilmu memang harus diupayakan
bagaimanapun caranya. Begitulah singkat cerita perjuangan saya dengan diri saya
sendiri.
Halaqoh sudah berlangsung, saya banyak mendapat ilmu di sana, teman baru dan
ketenangan, cara pikir sayapun semakin hari semakin lain, keputusan saya
berkerudung semakin mantap dan mantap lagi, walau memang masih menggunakan
celana jeans dan baju lengan panjang tetapi saya bertekad untuk tidak melepas
kerudung sekalipun dilingkungan rumah. Perjuangan berlanjut dan kali ini antara
saya dan keluarga. Awalnya belum kentara, namun selepas SMA semua semakin
terasa. Ibu sering memarahi saya saat beliau meminta saya membelikan sesuatu ke
warung disamping rumah tetapi saya terlalu lama karena menggunakan kerudung
terlebih dahulu. “Ngapain sih pakai kerudung segala?! Kelamaan! Kalo ngga mau
disuruh bilang!”,katanya waktu itu, sulit saya menjawabnya, diam saja yang saya
bisa, karena memang anak tidak boleh melawan orangtua sekalipun dia benar.
Galau sekali saya saat itu. Tidak tahu bagaimana cara menjelaskan kepada
orangtua.
Itu semua tidak membuat saya gentar, tidak menggoyahkan niat saya dan kerudung
saya. Sayapun tidak hanya diam, terus dan terus saya menambah ilmu lewat
artikel-artikel islami dan konsultasi dengan murobi, namun karena saat itu saya
sudah bukan lagi pelajar dan sudah berpisah dengan teman-teman, halaqohpun
menjadi jarang dilakukan, hanya lewat ponsel saja kami berkomunikasi. Karena
saat ini jaman sudah canggih, internet juga menjadi sangat penting untuk saya,
selain mencari bahan bacaan saya juga mencari dan menambah teman yang sevisi
dan sepemahaman dengan saya. Ajaib memang dijaman super canggih seperti
sekarang ini, semua yang jauh bisa terasa menjadi sangat dekat. Saya tidak
berhenti sebatas berkerudung saja, melihat teman-teman begitu anggun dengan
jilbab dan gamis syar’i nya saya merasa sangat malu dengan apa yang saya
kenakan, yang saya kenakan belum apa-apa, saya mulai berpikir yang saya kenakan
masih jauh dari yang Allah mau, masih jauh dari yang Allah minta, masih jauh
dari yang Allah suka. Terlebih banyaknya tuntunan-tuntunan tentang kerudung
untuk wanita muslimah dalam ayat di al-qur'an semakin menambah kegalauan saya,
karena jika sudah berkenaan dengan ayat al-qur'an itu semua sudah tidak
main-main, karena al-qur'an adalah surat cinta dari Allah, Allah sendiri yang
berbicara, banyak ayat yang mewajibkan seorang muslimah berkerudung, tetapi ada
salah satu ayat yang sangat membuat saya berfikir bahwa yang saya kenakan masih
jauh dari perintah Allah. bunyinya adalah:
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al Ahzab : 59)
dan..
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya…” (QS. An Nuur: 31).
menjulurkan
jilbab keseluruh tubuh, dan jangan menampakkan perhiasan kecuali yang biasa
nampak. sedangkan yang dimaksud biasa nampak adalah wajah dan telapak
tangan. kalimat-kalimat tersebut yang membuat saya merasa bahwa apa yang saya
kenakan masih jauh dari benar. semua hal itupun didukung oleh
hadist-hadist nabi yang saya temui dalam artikel-artikel yang saya baca,
seperti:
Dari
Abu Hurairah Rodhiyallohu 'Anhu dia berkata,
"Rasulullah SHollallohu 'Alaihi Wasallam mela’nat orang laki-laki
yang memakai pakaian wanita, dan wanita yang memakai pakaian lakilaki".
[HR. Abu Dawud]
dan..
“Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku
lihat: (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya
untuk memukul orang. (2) Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang,
berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut
mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk
surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat
tercium dari begini dan begini.” (HR. Muslim)
setelah saya cari penjelasan lagi ternyata yang dimaksud dengan "wanita
berpakaian tapi telanjang" adalah wanita yang menggunakan pakaian tetapi
masih memperlihatkan lekuk tubuh. disini lah semuanya berawal, Allah sudah
mempertemukan saya dengan muslimah-muslimah yang baik, sudah menyadarkan saya
lewat surat cinta-Nya, dan sudah diberi penjelasan melalui hadist-hadist dari
nabi. semua sudah jelas, lalu apa lagi yang saya tunggu? celana lumrahnya
dipakai oleh seorang laki-laki, baju lengan panjang yang saya kenakanpun kadang
masih menampakkan lekukan tubuh, semua itu membuat saya mempertanyakan segala
niat saya.
Kemudian niat mempertahankan kerudung saya ganti dengan keinginan Mensyar’i kan jilbab, ini tidak mudah,
mengingat keluarga saya yang demikian adanya, dan saya juga merasa bahwa saya
belum paham apa-apa, saya tidak paham banyak tentang agama, saya bukan anak pondok,
saya bukan lulusan pesantren, tidak ada background didalam diri dan keluarga
saya untuk menjadi demikian, menggunakan gamis dan kerudung yang lebar panjang?
Ah.. “apa saya bisa?”, pikir saya saat itu.
Perlahan.. ini memang benar-benar tidak mudah. Saya hanya dibimbing oleh
bacaan-bacaan, artikel-artikel, ditambah dorongan kuat ketika melihat
teman-teman muslimah terlihat begitu anggun dengan pakaian mereka. Tapi saya
mulai bertanya pada diri saya sendiri, sebenarnya apa saya sudah yakin? Atau saya
hanya mengikuti teman-teman? Atau saya hanya ingin dipandang baik? Banyak
sekali pertanyaan dibenak saya. Tapi semakin didiamkan semakin terasa kuat
keinginan saya ingin mensyar’i-kan pakaian. saya mulai semuanya pelan-pelan,
mulai dari tidak lagi menggunakan celana jeans dan menggantinya dengan celana
bahan katun, lalu lambat laun saya ingin memakai rok, saya mulai berdiskusi
dengan ibu saya, “bu, saya ingin pakai rok terus sekarang”, ibupun meng-iya-kan
saja, mungkin beliau pikir apa anehnya? Toh saya ini perempuan, wajar jika
pakai rok. Sejak saat itu saya mulai sedikit-sedikit, mengganti celana menjadi
rok, saya mulai menyingkirkan celana-celana jeans yang saya punya. Walau tidak
banyak rok yang saya miliki tetapi hal itu tetap membuat saya merasa nyaman.
Walau belum se-syar’i yang saya tahu tapi itu sudah cukup anggun saya
rasakan.
Perjuangan
saya tidak berhenti sampai disini, masih banyak yang ingin saya ceritakan tapi
saya rasa untuk kali ini cukup sampai sini, kelanjutannya akan saya posting secepatnya.
mudah-mudahan
ada ilmu yang bisa dipetik. semoga bermanfaat. see u next post ^^
No comments:
Post a Comment