Friday, 31 January 2014

Lagi?

Malas rasanya menatap jam dinding, malu tepatnya. mendengar detik jam yang terus berdetak, melihat jarumnya yang terus berputar, menatap deretan angka yang melingkar dari 1 hingga 12, membuatku semakin membodoh-bodohi diriku sendiri.

Kecewa. sebenarnya ini bukan salah jam dinding, bukan salah waktu. ini salahku yang tak mampu gunakannya dengan baik, dan mengambil pelajaran darinya lewat masa lalu. Waktu sudah mengajarkanku banyak hal, mempertemukanku dengan banyak pengalaman, dan membantuku mendefinisikan arti kebodohan. ku ulangi, ke bo do han.

Andai bisa kuputar waktu, ingin sekali ku ambil lagi ambisiku.
Ini salahku, yang bodoh memperlakukan waktu.

aku lebih bodoh dari seekor tupai, karena mereka tidak akan jatuh dua kali dilubang yang sama, sedangkan aku? jatuhku mungkin tak terhitung lagi oleh jari. aku.. jatuh.. lagi.

created by: @ninitatabon

Thursday, 30 January 2014

Kebiasaan dan Keabsurdan

Tengah malam dan belum ngantuk juga. menjelajah social media. kepo sana kepo sini.

"eh.. ijo loh", senyum mengembang di pipi seorang gadis yang sedang asik menjelajah social media yang bercirikan biru tua dan digandrungi semua kalangan dari muda hingga tua, dia melihat sebuah akun atas nama seseorang menandakan sedang aktif. dia terus senyum-senyum sendiri. kemudian mengarahkan kursor pada pilihan "matikan obrolan". senyumnya belum juga turun.

karena disamping namanya ada sebuah tanda hijau itu tandanya hari sudah larut, alarm jamnya pun sudah berbunyi lama, karena dia hanya berbunyi lama saat waktu menunjukkan pukul 00:00. "oke. terimakasih tuan Batman". katanya sambil terus mengembangkan senyumnya, mematikan laptop kemudian menarik selimut kesayangannya.

absurd sekali.

Monday, 27 January 2014

Bodoh ku.

Disini gelap, pengap, hanya ada satu jendela tak berdaun.
sepi, sunyi tak ada suara sama sekali.
tak ada lampu templok atau listrik yang dicolok.
hanya ada sebuah lilin yang sedikit membuat terang, dan aku yang memeluk lutut disudut ruang.

aku sendiri dalam keantah berantahan.

tapi, lamat lamat kudengar ada jejak kaki yang mendekat.
aku memeluk lulut erat.
semakin mendekat.

takut. aku terus memeluk lutut.

"kamu siapa?", aku mencoba membuka pembicaraan dengan berani tapi getaran suaraku tak bisa kututupi.
"aku ego mu.". bisik sosok yang kutanyai. terbahak ia tiba-tiba. semakin kencang menggaung diseluruh ruangan. aku takut.
"apa yang kamu tertawai?", aku terus menunduk.
"kebodohanmu.", katanya tegas.
"kenapa?", takut dan bingung menjadi satu.
 "karena hal yang membuat mu ada disini".

aku menangis. "aku mohon, jangan ingatkan aku lagi".
aku gemetar. aku terisak.

aku dihukum karena telah mengobral kepercayaan dengan harga murah dibawah standar.
aku dipenjara karena telah melanggar peraturan hati paling pertama yang berbunyi "bahwa hati berhak bahagia", tapi aku malah menyiksanya.
maka aku dikurung disini, dan dijaga oleh penjaga bernama ego yang bentuknya pun aku tak bisa definisikan, menyeramkan, busuk bau badannya, tinggi, tegap, merendahkanku saja tugasnya. aku terlihat amat bodoh dimatanya. karena memang aku tidak mematuhi perintahnya.

"aku tahu aku salah, aku tahu bodoh".
"jadi untuk itu kau menangis?"
"iya, dan juga karena aku tak turuti ucapmu"
"kau terlambat."

sekarang, dalam ruangan yang paling tidak ingin kutempati ini hanya ada aku dan kebodohanku, hanya ada aku dan sang ego, hanya ada aku dan isak yang kelelahan.

aku bodoh. karena Kepercayaan tak seharusnya diobral.
aku bodoh. karena tak bisa belajar dari pengalaman.

created by: @ninitatabon

Wednesday, 22 January 2014

#FF Walau Bukan Aku

Aku sadar bahwa yang datang pasti akan pergi. Aku selalu paham itu, tapi yang tidak aku mengerti kenapa waktu tidak berpihak pada kebahagiaanku. waktu memaksaku mengakhiri apa yang tidak ingin ku akhiri.

"Kamu apa kabar?", sebuah sms masuk ke handphoneku dari nomor ponsel yang walau sudah kuhapus dari list contact handphoneku tapi masih saja ku ingat ke 12 angka itu. aku membatin setelah membacanya. Apa kabar? itu pertanyaan retoris untukku. setelah 2 tahun namun hingga saat ini aku masih tidak baik-baik saja.

"Ada apa?", balasku ketus. mengingat kembali moment 2 tahun lalu, mengingat dialog terakhir kita kala itu.
"Maafkan aku, aku sama sekali tidak bisa menjelaskannya, aku sama sekali tidak mengerti, rasa ini datang begitu saja. Maafkan aku, aku mencintai gadis selain kamu". kalimat paling menyakitkan dihidupku, yang sakitnya masih kubingkai rapih dari terakhir kali aku menatap lirih punggungmu hingga kini aku masih belum mampu lupakanmu.

"Aku harap kamu baik-baik saja. aku berkunjung kerumahmu tapi ternyata kamu sudah pindah. aku dapat nomor handphone barumu dari teman kerjamu. Maafkan aku, bukan aku bermaksud mengganggumu". balasan yang cukup menjelaskan beberapa pertanyaan dibenakku. Tunggu, apa katanya? bukan bermaksud mengganggu? tanpa kamu datang lagipun kamu masih terus mengganggu hatiku.

aku putuskan untuk tidak membalasnya. Tapi 2 jam kemudian handphoneku berdering tanda sebuah pesan masuk. masih dari nomor yang sama. Tapi dengan isi yang lebih menyakitkan.

"Aku tak bermaksud apapun. Aku hanya ingin mengundangmu untuk datang ke pernikahanku. Aku sudah titipkan undangannya kepada teman kantormu.". Lebih dari menyakitkan.

"Ku usahakan". pesan terkirim. basah pipiku begitu saja.

Tuhan, setelah 2 tahun kenapa ini masih tetap menyakitkan? apa karena wanita adalah makhluk paling lemah dalam urusan perasaan? Ajarkan aku untuk ikhlaskan semuanya Tuhan. Sebagaimanapun menyakitkannya ini tapi aku bahagia bahwa dia sudah temukan separuh hidupnya. Bahagiakan dia Tuhan, walau aku bukan alasan atas kebahagiaannya.


Tema: Sammy Simorangkir - Kau harus bahagia
Created by: @ninitatabon
Di ikutkan dalam #FF2in1 nulisbuku.com


Tuesday, 21 January 2014

Untuk Fakhrunnisa Khanifa



Hidup memang tidak sesederhana yang kita rencanakan. Kadang kita berpikir bahwa kita bisa lakukan semua sendirian, tapi waktu tidak merelakan kita untuk kesepian. Dan Allah tidak menciptakan manusia untuk menjadi angkuh,  menjadi apapun sesuka yang kita mau. Mungkin itulah sebab kenapa Allah ciptakan aku untuk kamu, dan kamu ada dalam hidupku. Untuk menjadi seorang kawan, untuk menjadi seorang teman, untuk saling mengingatkan, untuk saling membawa pada kebaikan.. aku dan kamu, hampir 13 tahun lamanya.

Kita.. dua anak perempuan absurd yang sedari menggunakan seragam putih merah hingga abu-abu dituliskan tetap bersama. Kita.. dua anak perempuan aneh yang entah kenapa selalu berkegiatan yang sama, dari ekskul hingga lomba. Kita.. dua anak perempuan kecil yang perlahan beranjak dewasa.

Hampir 13 tahun bersama bukan berarti selama 24 jam selalu ada. Tapi, sadarkah? Aku menyaksikan perkembanganmu walau tidak semua, dari berkenalan denganmu sewaktu masih berkuncir dua hingga mendampingimu berlari-lari dijalan sempit untuk bersembunyi dari kejaran sejumlah pria yang katanya suka tapi memaksa. Dari berseragam pramuka hingga kini kamu berpenampilan anak kota. Dari mengerjakan PR bahasa Indonesia hingga kini membahas soal hati dan hidup yang semakin tidak biasa.

Hampir 13 tahun.

Sudah selama itu aku menjadi kawanmu. Dihari pergantian usiamu ini tidak ada yang lebih aku harapkan selain kesehatanmu, kebagiaan untuk kita. Dan.. berkawan denganmu hingga kita berusia senja.

“Tidak ada akhir yang tidak seindah awalnya”, masih saja kuingat kalimatmu itu. Benar, jika memang harus berakhir, berakhirlah semanis dulu aku berkenalan denganmu yang masih berkuncir dua. Berakhirlah seindah dulu, saat berangkat dan pulang sekolah bersepeda. Berakhirlah seperti tak ada yang di akhiri. Jika harus berpisah, biarkan Tuhan yang melakukannya. Bukan atas ingin kita, tapi memang takdir yang berbicara.        

Hidup memang tidak sempurna, sayang. Maka sahabat adalah hal yang bisa membuat kita lupa pada ambisi kesempurnaan itu sendiri, pengalih perhatian dari kelelahan, membuat indah sebuah kebodohan.

Terimakasih untuk pertemanan ini, dan teruslah menjadi temanku, kita buat mereka iri dengan pertemanan absurd ini. Sekarang.. jika kamu memintaku untuk temanimu berlari dari kejaran mereka aku tidak akan mau lagi, karena Insyaallah jika Allah mengijinkanku miliki umur panjang, aku akan menghadapi mereka dan katakan bahwa perempuan sepertimu diciptakan bukan untuk kelelahan tapi harus diperjuangkan.

Selamat memasuki usia kepala dua. Bagaimanapun dunia mencoba untuk mengubahmu teruslah menjadi kamu sebagaimana adanya “kamu”. Berjanjilah bahwa hidup tidak akan pernah bisa membuatmu mejadi angkuh. Semoga Allah memberkahi sisa umurmu.


Dari Maman untuk Dudung. Dari Nita untuk Anis.

Bersamamu kuhabiskan waktu, senang bisa mengenal dirimu.

 Rasanya semua begitu sempurna. Sayang untuk mengakhirinya.

Janganlah berganti.. tetaplah seperti ini ” ~

Backsound: Ipang – sahabat kecil.


*Nb: kamu selalu lebih tua dariku wahai gadis busuk. Istqomahkan ke absurdan kita. Salam super.

*gonjreng*

Monday, 20 January 2014

Terimakasih

Melewati senja bersama hujan sama dinginnya dengan menanti sekeping hati yang tak sadar sedang dinanti. hampir beku dimakan waktu. hampir mengeras bagai batu.

sering sekali, setiap aku mulai membeku. kamu selalu hangatkan dengan dialog-dialog sederhana, yang walau singkat dan mungkin tak bermakna apapun untukmu, tapi mampu menghangatkan rasaku. kehangatan yang ku sebut rindu.

Konyol.

bahkan ketika aku sudah dinanti, aku tetap menanti.
aku tahu, bahwa cinta adalah soal bagaimana sebuah hati menerima kita dengan sempurna, bukan menanti seseorang yang kita anggap sempurna tapi tak juga kunjung nyata.
Karena cinta harus punya makna, bukan hanya sebuah kata.

Tapi, rasa tetap rasa.

"Bermain game tidak harus menang", katamu disalah satu dialog kita. mengena untukku, tapi tidak untukmu.
"Iya, seperti mengagumi, tidak selalu harus memiliki. seperti aku terhadapmu", kataku dalam hati. Jawaban yang mungkin selamanya tidak akan pernah kamu tahu.

Selalu, apapun itu, semua hal tentang kamu mampu menciptakan senyum diwajahku.
jangan kamu minta aku untuk coba berhenti, karena tanpa kamu pinta aku sudah melakukannya. Tapi, hasilnya tetap sama. Hingga detik ini juga.

Siapa yang tak lelah melakukan hal sia-sia?
Siapa yang tak merasa bodoh menghabiskan waktu untuk hal yang tak tentu?
Aku lelah, dan aku merasa bodoh.

aku mencinta tanpa kepastian.
bukan hanya tentang kamu, tapi juga tentang hati yang tengah menantiku.
karena aku tak juga temukan cara untuk berhenti.
karena aku terlalu menikmati perjuanganku ini.

sungguh, aku ingin berhenti. tapi..
ah.. andai kamu tahu bingungnya jatuh cinta diam-diam. bimbangnya jatuh cinta sendirian.

setiap kucoba bekukan rasa ini, aku selalu temui cara menghangatkannya lagi.
seperti saat aku mencoba diam sediam-diamnya tapi tiba-tiba kamu datang mencairkan kebekuan yang ku usahakan. aku tahu kamu datang untuk balas budi, tapi aku selalu membuatnya salah arti.

aku tidak menyalahkanmu, aku hanya membodohi lemahnya imanku.
aku yang tak bisa bedakan mana hal biasa dan mana yang memang miliki makna.

Tapi, tenang..
aku cukup tau diri bahwa kamu terlalu sempurna untuk diri ini.
maka, doakan aku untuk berhenti.

Terimakasih telah menghangatkan hatiku dengan jemarimu.



Sunday, 19 January 2014

Secangkir Teh Manis Hangat

Hujan diluar belum juga reda. aku melipat tangan memeluk diriku sendiri, mencari kehangatan. menggosok pelan telapak tangan kiri pada lengan kanan, dan telapak tangan kanan mencoba menghangatkan lengan kiri. Dingin. Hujan selalu punya cerita.

" Hujan mampu meresonansikan kenangan masa lalu "

Hujan amat akrab dengan rindu.
Rindu adalah hal paling sakral dalam urusan perasaan.
Rindu tidak pernah mengenal waktu.
Rindu selalu datang dari arah manapun dia mau.

Hujan ini, dan secangkir teh manis hangat yang ada pada genggaman tanganku membawaku pergi jauh pada masa sebelum hari ini. Benar adanya bahwa rindu bisa datang dari arah manapun dia mau, bahkan hanya dari secangkir teh manis hangat yang masih menguap wangi khasnya. sederhana namun mengena.

Meresonansi masa lalu..

Hujan dan wangi teh ini membawaku pada ingatan bagaimana dulu secangkir teh manis hangat menemaniku melewati hujan, bersama dengan kalimat "Di minum dulu, untuk menghangatkan badanmu" dari seseorang yang membawakannya dengan mimik hawatir yang tak bisa dia tutupi. Secangkir teh manis hangat yang ku rindu.

dulu..

Tapi, tanpa hari kemarin aku tidak akan ada pada hari ini. yang sudah berlalu tak bisa lagi kembali. Klise sekali. Sudah hafal. Waktu tidak bisa diputar, waktu tidak bisa mundur. Sangat hafal. Tapi, sadarkah? bahwa masa kini dan masa lalu hanya berjarak rindu. Dengan rindu kita bisa kembali ke masa lalu walau hanya dalam alam semu.


Hujan, dan teh manis hangat ini cukup mendeskripsikan tentang rindu.


created by: @ninitatabon


Saturday, 18 January 2014

Sedang Melow

Sesuai judul. iyah. saya sedang melow. amat sangat melow.
kenapa? itu pasti pertanyaan orang-orang yang baca coretan absurd ini.
saya sendiri bingung mau mulai jawab dari mana.

"hidup mah ngga gampang bro. pedih."

agak berat postingan kali ini, tapi ngga berat-berat amat lah, ngga seberat rindu saya ke kamu. #halah
ngga kok, ini bukan soal perasaan. tapi soal juga sih. sedikit.

langsung ajah..

Berjalan 2 tahun lulus dari masa SMA, berasa banget beratnya hidup di tiap detiknya.
semakin berkembang semakin... ah begitulah.

kata bapak saya sih hidup mah kudu dari bawah. biar kerasa perjuangannya.
sepakat sih cuma kadang saya ngerasa agak gender juga sama diri saya sendiri. saya ini perempuan.
perempuan dan perempuan. gender kali beta ini -_-
terus nang opo nek sampean kui wedok nit?

Saya.. capek.

karena saya sadar saya butuh berpegang, saya butuh bimbingan, saya ngga cukup kuat buat ngadepin ini sendirian. ibuuuuuuuuuu T.T

are you give up, nit?
ngga, saya cuma capek, saya cuma lagi kebingungan, saya cuma sedang sangat melow. itu ajah.

Allah.. disela derai hujan-Mu ini, di waktu yang mustajab-Mu ini, di tengah malam-Mu yang hening ini. Aku ingin berdialog denganMu. terus menerus menengadah hanya padaMu. Allah.. Aku mohon dengan sangat beri aku pengertian bahwa Engkau tidak menyia-nyiakanku, tidak meninggalkanku. Aku mohon sadarkan aku bahwa aku lebih kuat dari yang aku tahu, aku bisa menyelesaikan setiap ujian secepat dan setepat dari yang aku mampu. dan AllahuRabbi.. Aku mohon dengan sangat cukupkan waktuku untuk bahagiakan  orang tua ku, cukupkan usiaku untuk selalu menjadi alasan atas kebahagiaan mereka.


Aku bukan menyerah, bukan pula putus asa. Aku hanya sedang melow saja ~

Monday, 6 January 2014

Tentang Air Mata



Tentang hati yang butuh jeda dari segala kuat yang dia punya.
Tentang kita, manusia yang memiliki fitrah lembut hatinya.
Dan, ini tentang butiran-butiran hangat yang membasahi pipi. Tentang air mata.

ketika lisan hanya diam dan tak mampu ungkap satupun kata, maka saat itulah mata berbicara. Lewat hujan yang hadir setelah mendungnya sebuah tatapan, saat itulah tangisan paling sendu terdeskripsikan.

Tidak ada yang dilakukan manusia ketika pertama kali lahir kedunia dengan segala kelemahan yang  kita punya, selain hanya menangis dengan begitu kencangnya, membuat seluruh orang yang menunggu kehadiran kita tersenyum bahagia. Tidak peduli bayi laki-laki ataupun perempuan, karena kita sadar bahwa kita lemah, maka hanya menangis yang kita bisa ketika pertama lahir kedunia.

Begitulah awalnya.

setiap orang pernah merasa sangat kuat hatinya, tapi lemah dalam menahan air matanya.
setiap orang pernah merasa sangat bahagia, tapi mengeluarkan air mata begitu saja.
setiap orang pernah merasa sangat terpojok, dan hanya menangis yang dia bisa.

Ada butiran-butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika anaknya mampu membuatnya tersenyum bangga, itu menandakan sebuah rasa bahagia, dia sadar bahwa kesabaran mendidiknya tidak sia-sia.

Ada butiran-butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika melihat orang yang dicinta tak mampu lagi mendamipingi karena takdir yang memintanya, itu menandakan bahwa dia memang terpuku tapi dia pun sedang mencari sebuah kekuatan untuk hidup setelah kelak usai tangisnya .

Ada butiran butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika kekuatan dan ketabahan dalam melewati cobaan yang Sang Maha Pencipta berikan mulai melemahkan hatinya, tangisnya menandakan bahwa kelak setelah usai tangisnya dia akan mendapat kekuatan baru nantinya .

 Ada butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika bersujud disepertiga malamnya. Butiran-butiran bening dari mata yang membasahi pipinya, itu menandakan bahwa dia sedang meluapkan semua perasaan kepada Tuhannya.

Semua butiran-butiran air bening dari mata yang keluar karena mengikuti perintah hatinya.

Aku selalu suka menikmati pipi yang basah karena aliran hangat butiran-butiran air dari mata itu mengalir dengan dibarengi sebuah rasa nyaman nan menentramkan. Air mata adalah tanda bahwa hati sedang butuh istirahat dari segala kekuatan yang selama ini dia lakukan. Hanya sebentar saja. Rasakan.. betapa cobaan hidup telah menguatkan hati kita hingga hampir mengeras, maka air mata lah yang kembali melembutkannya, agar hati dapat lebih kuat setelahnya. Ada kekuatan baru yang pasti hadir dari sebuah kelembutan.

Jangan malu untuk menangis ya Muslimah, karena itu menandakan betapa Allah menciptakan hati kita dengan begitu lembutnya, karena tangis tak bisa dilakukan oleh seorang manusia yang keras hatinya.

Bukan bermaksud membenarkan bahwa setiap masalah diselesaikan dengan menangis, tidak sama  sekali. Hanya ingin menyampaikan, bahwa ketika pertahanan hati yang kuat perlahan meluruh, ketika benteng ketabahan perlahan runtuh, dan kesedihan tak lagi dapat dibendung pada hati yang mulai rapuh, maka tak ada yang lebih baik selain membiarkan semua menguap tak terlisankan bersama butiran air bening dari mata, sebening fitrah manusia saat pertama hadir didunia.

Jangan sombong untuk tidak menangis, ingatlah bahwa dulu, ketika lahir kedunia menangis adalah hal pertama yang kita bisa.

Menangislah..

Seperti sebuah kalimat yang ditulis Donny Dhirgantoro dalam novelnya yang bertajuk “2”, beliau menuliskan:

Kamu itu perempuan, kalo mau nangis ya nangis aja.. tapi kamu harus punya lasan kuat untuk itu, menangislah untuk sesuatu yang baik, bukan suatu yang sia-sia

Maka, menangislah untuk kuatmu, menangislah untuk tabahmu, menangislah untuk kelembutan hatimu. Karena Allah pun suka pada hamba-Nya yang merendah dan menyadari kelemahannya.

Mari lembutkan hati dengan air mata yang kita miliki. Mari lembutkan hati dan rasakan hangat butiran air mata kita akan membawa hawa hangat yang masuki setiap sudut ruang hati.

Tapi, batasilah tangisanmu, menangislah seperlunya. Karena.. kelak akan ada saat dimana kita butuh air mata untuk moment yang tepat. Dan katakanlah pada dirimu sendiri bahwa air mata ini terlalu mahal untuk menangisi hal yang tak pantas ditangisi.

tidak hanya wanita, pria pun sama, karena kita sama-sama manusia. bedanya pria jarang sekali menangis bahkan ada yang katakan bahwa menangis adalah pantangan dalam hidup pria, mereka lebih mengandalkan logika dan ingin terlihat tangguh dihadapan siapa saja. Tapi, ketika pria sudah mengeluarkan air mata itu menandakan ada kenyataan yang teramat berat yang logika mereka pun tak mampu menerimanya.

jadi, sekali lagi.. tidak perlu sombong untuk tidak menangis. karena menangis memang bukan tanda kelemahan, tapi menyadarkan bahwa kita manusia, bukan Tuhan.



“Ketika lisan tak mampu tuturkan apa yang ada dalam hati, maka biarkan butiran bening air mata mengambil alih poisisi, menerjemahkan maksud hati”.

Created by: @ninitatabon

Friday, 3 January 2014

Sewajarnya..

Jangan mengenggam sesuatu terlalu kuat, karena itu hanya akan melukai tanganmu.
Jangan terburu-buru saat berjalan, karena langkahmu akan membuat mu terjatuh.
Jangan Berteriak terlalu kencang, karena itu hanya akan menyakiti pita suaramu.
Jangan berlebih dalam segala hal, karena bukan orang lain yang akan merugi, tapi jika bisa sedikit peka, kamu lah yang akan merasa tersakiti oleh apa yang kamu lakukan sendiri.

Sewajarnya saja..
Alirkan saja..
Rasakan, perlahan..

Kamu tahu pasir? coba kamu genggam erat, bukan terjaga baik pasir yang ada dalam genggamanmu, tapi kamu hanya akan menemukan semuanya perlahan meluruh.

Kamu tahu bunga? Seindah apapun dia, sesayang apapun kamu padanya, menyiramnya dengan berlebihan adalah hal yang salah. karena bukan semakin indah dia nantinya, tapi kamu hanya akan menemukan kelopak yang layu  menjadi kecoklatan warnanya.

Dan, kamu tahu cinta? Setakut apapun kamu kehilangannya, jangan kurung dia hanya karena berniat menjaganya. Karena cinta butuh udara, bukan terkurung dalam penjara.

Biarkan..
Mengulur, bukan melepas.
Mengalir, bukan terbawa arus.

Terakhir, kamu tahu definisi dari rasa percaya? Jika kamu jawab tidak, pantas jika kamu tidak mengerti maksud tulisan ini dari awal aksara pertama.



*created by: @ninitatabon.