Monday, 6 January 2014

Tentang Air Mata



Tentang hati yang butuh jeda dari segala kuat yang dia punya.
Tentang kita, manusia yang memiliki fitrah lembut hatinya.
Dan, ini tentang butiran-butiran hangat yang membasahi pipi. Tentang air mata.

ketika lisan hanya diam dan tak mampu ungkap satupun kata, maka saat itulah mata berbicara. Lewat hujan yang hadir setelah mendungnya sebuah tatapan, saat itulah tangisan paling sendu terdeskripsikan.

Tidak ada yang dilakukan manusia ketika pertama kali lahir kedunia dengan segala kelemahan yang  kita punya, selain hanya menangis dengan begitu kencangnya, membuat seluruh orang yang menunggu kehadiran kita tersenyum bahagia. Tidak peduli bayi laki-laki ataupun perempuan, karena kita sadar bahwa kita lemah, maka hanya menangis yang kita bisa ketika pertama lahir kedunia.

Begitulah awalnya.

setiap orang pernah merasa sangat kuat hatinya, tapi lemah dalam menahan air matanya.
setiap orang pernah merasa sangat bahagia, tapi mengeluarkan air mata begitu saja.
setiap orang pernah merasa sangat terpojok, dan hanya menangis yang dia bisa.

Ada butiran-butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika anaknya mampu membuatnya tersenyum bangga, itu menandakan sebuah rasa bahagia, dia sadar bahwa kesabaran mendidiknya tidak sia-sia.

Ada butiran-butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika melihat orang yang dicinta tak mampu lagi mendamipingi karena takdir yang memintanya, itu menandakan bahwa dia memang terpuku tapi dia pun sedang mencari sebuah kekuatan untuk hidup setelah kelak usai tangisnya .

Ada butiran butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika kekuatan dan ketabahan dalam melewati cobaan yang Sang Maha Pencipta berikan mulai melemahkan hatinya, tangisnya menandakan bahwa kelak setelah usai tangisnya dia akan mendapat kekuatan baru nantinya .

 Ada butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika bersujud disepertiga malamnya. Butiran-butiran bening dari mata yang membasahi pipinya, itu menandakan bahwa dia sedang meluapkan semua perasaan kepada Tuhannya.

Semua butiran-butiran air bening dari mata yang keluar karena mengikuti perintah hatinya.

Aku selalu suka menikmati pipi yang basah karena aliran hangat butiran-butiran air dari mata itu mengalir dengan dibarengi sebuah rasa nyaman nan menentramkan. Air mata adalah tanda bahwa hati sedang butuh istirahat dari segala kekuatan yang selama ini dia lakukan. Hanya sebentar saja. Rasakan.. betapa cobaan hidup telah menguatkan hati kita hingga hampir mengeras, maka air mata lah yang kembali melembutkannya, agar hati dapat lebih kuat setelahnya. Ada kekuatan baru yang pasti hadir dari sebuah kelembutan.

Jangan malu untuk menangis ya Muslimah, karena itu menandakan betapa Allah menciptakan hati kita dengan begitu lembutnya, karena tangis tak bisa dilakukan oleh seorang manusia yang keras hatinya.

Bukan bermaksud membenarkan bahwa setiap masalah diselesaikan dengan menangis, tidak sama  sekali. Hanya ingin menyampaikan, bahwa ketika pertahanan hati yang kuat perlahan meluruh, ketika benteng ketabahan perlahan runtuh, dan kesedihan tak lagi dapat dibendung pada hati yang mulai rapuh, maka tak ada yang lebih baik selain membiarkan semua menguap tak terlisankan bersama butiran air bening dari mata, sebening fitrah manusia saat pertama hadir didunia.

Jangan sombong untuk tidak menangis, ingatlah bahwa dulu, ketika lahir kedunia menangis adalah hal pertama yang kita bisa.

Menangislah..

Seperti sebuah kalimat yang ditulis Donny Dhirgantoro dalam novelnya yang bertajuk “2”, beliau menuliskan:

Kamu itu perempuan, kalo mau nangis ya nangis aja.. tapi kamu harus punya lasan kuat untuk itu, menangislah untuk sesuatu yang baik, bukan suatu yang sia-sia

Maka, menangislah untuk kuatmu, menangislah untuk tabahmu, menangislah untuk kelembutan hatimu. Karena Allah pun suka pada hamba-Nya yang merendah dan menyadari kelemahannya.

Mari lembutkan hati dengan air mata yang kita miliki. Mari lembutkan hati dan rasakan hangat butiran air mata kita akan membawa hawa hangat yang masuki setiap sudut ruang hati.

Tapi, batasilah tangisanmu, menangislah seperlunya. Karena.. kelak akan ada saat dimana kita butuh air mata untuk moment yang tepat. Dan katakanlah pada dirimu sendiri bahwa air mata ini terlalu mahal untuk menangisi hal yang tak pantas ditangisi.

tidak hanya wanita, pria pun sama, karena kita sama-sama manusia. bedanya pria jarang sekali menangis bahkan ada yang katakan bahwa menangis adalah pantangan dalam hidup pria, mereka lebih mengandalkan logika dan ingin terlihat tangguh dihadapan siapa saja. Tapi, ketika pria sudah mengeluarkan air mata itu menandakan ada kenyataan yang teramat berat yang logika mereka pun tak mampu menerimanya.

jadi, sekali lagi.. tidak perlu sombong untuk tidak menangis. karena menangis memang bukan tanda kelemahan, tapi menyadarkan bahwa kita manusia, bukan Tuhan.



“Ketika lisan tak mampu tuturkan apa yang ada dalam hati, maka biarkan butiran bening air mata mengambil alih poisisi, menerjemahkan maksud hati”.

Created by: @ninitatabon

No comments: