Tentang
hati yang butuh jeda dari segala kuat yang dia punya.
Tentang
kita, manusia yang memiliki fitrah lembut hatinya.
Dan,
ini tentang butiran-butiran hangat yang membasahi pipi. Tentang air mata.
ketika
lisan hanya diam dan tak mampu ungkap satupun kata, maka saat itulah mata
berbicara. Lewat hujan yang hadir setelah mendungnya sebuah tatapan, saat
itulah tangisan paling sendu terdeskripsikan.
Tidak
ada yang dilakukan manusia ketika pertama kali lahir kedunia dengan segala
kelemahan yang kita punya, selain hanya menangis
dengan begitu kencangnya, membuat seluruh orang yang menunggu kehadiran kita
tersenyum bahagia. Tidak peduli bayi laki-laki ataupun perempuan, karena kita
sadar bahwa kita lemah, maka hanya menangis yang kita bisa ketika pertama lahir
kedunia.
Begitulah
awalnya.
setiap
orang pernah merasa sangat kuat hatinya, tapi lemah dalam menahan air matanya.
setiap
orang pernah merasa sangat bahagia, tapi mengeluarkan air mata begitu saja.
setiap
orang pernah merasa sangat terpojok, dan hanya menangis yang dia bisa.
Ada
butiran-butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika anaknya
mampu membuatnya tersenyum bangga, itu menandakan sebuah rasa bahagia, dia
sadar bahwa kesabaran mendidiknya tidak sia-sia.
Ada
butiran-butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika melihat
orang yang dicinta tak mampu lagi mendamipingi karena takdir yang memintanya,
itu menandakan bahwa dia memang terpuku tapi dia pun sedang mencari sebuah
kekuatan untuk hidup setelah kelak usai tangisnya .
Ada
butiran butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika kekuatan
dan ketabahan dalam melewati cobaan yang Sang Maha Pencipta berikan mulai
melemahkan hatinya, tangisnya menandakan bahwa kelak setelah usai tangisnya dia
akan mendapat kekuatan baru nantinya .
Ada
butiran air bening yang keluar dari mata seorang wanita ketika bersujud
disepertiga malamnya. Butiran-butiran bening dari mata yang membasahi pipinya,
itu menandakan bahwa dia sedang meluapkan semua perasaan kepada Tuhannya.
Semua
butiran-butiran air bening dari mata yang keluar karena mengikuti perintah
hatinya.
Aku
selalu suka menikmati pipi yang basah karena aliran hangat butiran-butiran air
dari mata itu mengalir dengan dibarengi sebuah rasa nyaman nan menentramkan.
Air mata adalah tanda bahwa hati sedang butuh istirahat dari segala kekuatan
yang selama ini dia lakukan. Hanya sebentar saja. Rasakan.. betapa cobaan hidup
telah menguatkan hati kita hingga hampir mengeras, maka air mata lah yang
kembali melembutkannya, agar hati dapat lebih kuat setelahnya. Ada kekuatan
baru yang pasti hadir dari sebuah kelembutan.
Jangan
malu untuk menangis ya Muslimah, karena itu menandakan betapa Allah menciptakan
hati kita dengan begitu lembutnya, karena tangis tak bisa dilakukan oleh
seorang manusia yang keras hatinya.
Bukan
bermaksud membenarkan bahwa setiap masalah diselesaikan dengan menangis, tidak
sama sekali. Hanya ingin menyampaikan, bahwa ketika pertahanan hati yang
kuat perlahan meluruh, ketika benteng ketabahan perlahan runtuh, dan kesedihan
tak lagi dapat dibendung pada hati yang mulai rapuh, maka tak ada yang lebih
baik selain membiarkan semua menguap tak terlisankan bersama butiran air bening
dari mata, sebening fitrah manusia saat pertama hadir didunia.
Jangan
sombong untuk tidak menangis, ingatlah bahwa dulu, ketika lahir kedunia
menangis adalah hal pertama yang kita bisa.
Menangislah..
Seperti
sebuah kalimat yang ditulis Donny Dhirgantoro dalam novelnya yang bertajuk “2”,
beliau menuliskan:
“ Kamu itu perempuan, kalo mau nangis ya nangis
aja.. tapi kamu harus punya lasan kuat untuk itu, menangislah untuk sesuatu
yang baik, bukan suatu yang sia-sia ”
Maka,
menangislah untuk kuatmu, menangislah untuk tabahmu, menangislah untuk
kelembutan hatimu. Karena Allah pun suka pada hamba-Nya yang merendah dan
menyadari kelemahannya.
Mari
lembutkan hati dengan air mata yang kita miliki. Mari lembutkan hati dan
rasakan hangat butiran air mata kita akan membawa hawa hangat yang masuki
setiap sudut ruang hati.
Tapi,
batasilah tangisanmu, menangislah seperlunya. Karena.. kelak akan ada saat
dimana kita butuh air mata untuk moment yang tepat. Dan katakanlah pada dirimu
sendiri bahwa air mata ini terlalu mahal untuk menangisi hal yang tak pantas
ditangisi.
tidak
hanya wanita, pria pun sama, karena kita sama-sama manusia. bedanya pria jarang
sekali menangis bahkan ada yang katakan bahwa menangis adalah pantangan dalam
hidup pria, mereka lebih mengandalkan logika dan ingin terlihat tangguh
dihadapan siapa saja. Tapi, ketika pria sudah mengeluarkan air mata itu
menandakan ada kenyataan yang teramat berat yang logika mereka pun tak mampu
menerimanya.
jadi,
sekali lagi.. tidak perlu sombong untuk tidak menangis. karena menangis memang
bukan tanda kelemahan, tapi menyadarkan bahwa kita manusia, bukan Tuhan.
“Ketika
lisan tak mampu tuturkan apa yang ada dalam hati, maka biarkan butiran bening
air mata mengambil alih poisisi, menerjemahkan maksud hati”.
Created
by: @ninitatabon
No comments:
Post a Comment