Aku pikir ini sederhana, hanya tinggal menerima dan terus berusaha berubah demi menjadi sebaik-baik manusia. Tapi, ini tidak mudah, ini tidak sederhana. Menunggu itu lelah, menerima itu demikian sulitnya.
Kadang, aku tidak mengerti atas apa yang Dia beri, tapi setelah ku ubah cara pandangku, baru aku pahami.
Kadang, aku takut pada semua yang ku temui, tapi setelah dari berbagai sisi ku pandangi, baru aku sadari.
Dan, kadang aku tak peduli pada apapun yang orang maki, tapi setelah ku lihat isi hati, baru aku sadar diri.
Maka, apakah penatian ini sama? Butuh cara pandang yang berbeda untuk menyikapinya?
apakah penerimaan ini juga tidak beda? butuh berbagai sisi untuk mengartikannya?
Dan apakah aku harus terus diuji, demi mendapat jawaban dari semua yang kutanyakan selama ini?
Aku tidak tahu, ini terlalu abu-abu.
Aku hanya mampu tertunduk sendu.
Menangisi semua yang masih terasa ragu-ragu.
Untuk semua yang belum pasti dihidupku,.
Aku hanya mampu menangis diatas hamparan sajadah beludru kusam, ditemani detik jam yang tidak diam, dengan sendu yang larut bersama hening malam, memohon pada pemilik semesta alam.
Tolong.. Mohon dengan sangat, jelaskan semua yang masih ambigu dihidupku, terangkan semua yang terlalu gelap untuk ku tahu. Jikapun harus lama ku menunggu, Aku mohon.. Jangan biarkan lisanku mengeluh.
Untuk semua yang sudah terlanjur kusut dihatiku, aku mohon.. Bantu aku merapihkannya satu persatu.
Dan kini,. dengan amat merendah diri karena menyadari betapa lemahnya diri ini.
Berucap lirih, hingga yang terdengar hanya sunyi..
Bahwa aku dengan segala pandangan yang samar ini, menunggu berbagai kepastian, setengah kelelahan menanti keputusan, memohon keridhoan pada sebaik-baik pemberi jawaban.
created by:
No comments:
Post a Comment