Orang bilang, berbeda itu biasa. Jika sebuah bangunan dibangun dengan satu materi saja, dia tidak akan pernah berdiri kuat atau bahkan tidak akan pernah selesai dibuat.
Kata mereka, berbeda itu soal harmoni, jika hanya satu warna, yang indah menggantung diatas sana setelah hujan reda itu bukanlah dinamakan pelangi.
Bahkan seseorang bicara padaku, bahwa berbeda itu tak boleh menjadi alasan untuk ragu, karena perbedaan dapat menjadi pemersatu.
Aku lelah..
Lelah pada apa yang orang bilang.
Lelah pada apa yang mereka kata.
Dan, lelah pada apa yang seseorang itu bicarakan.
Aku bukan pecinta hal monoton, bukan pula penyuka hal yang konstan. Tapi aku benci perbedaan, karena terlalu sering dipermasalahkan. Awalnya, aku tidak peduli pada apa yang disebut "berbeda". Menurutku, toh hidup memang lebih berwarna jika tidak hanya berkutat dihal yang sama. Tapi.. kini, aku terpaku ketika perbedaan itu mengusik hidupku. Karena itu.. tentang aku dan kamu.
Sadarkah perbedaan ini terlalu kontras rasanya?
Pada sisi kiri aku melaju, sedang lajur kanan adalah zona nyamanmu,
Dalam tubuhku mengalir budaya Gajah Mada, sedang hidupmu berbau khas Dyah Pitaloka,
Kepribadianku adalah sanguinis yang periang, sedang kamu plegmatis yang pendiam.
Aku senang berdialog untuk menyelesaikan masalah, sedang kamu adalah tipe orang yang lebih memilih diam seribu bahasa membiarkan semua selesai dengan sendirinya. Dan aku tak pernah memahaminya.
Katamu aku terlalu cuek dan tak peduli, sedang kataku kamu terlalu membuatku merasa terkekangi.
Ah sudahlah, bahkan sebanyak apapun aksara aku rasa tak akan cukup untuk menuliskan segala perbedaan kita. Semua orang berkata bahwa "Berbeda itu biasa..", tapi setelah sejauh ini ku rasa, amat sulit aku menerimanya.
Didunia ini banyak yang tidak dapat di paksakan karena terlalu banyaknya perbedaan, maka.. mungkin kita adalah salah satu dari sekian banyak hal yang amat rumit jalannya untuk bertemu dalam satu persamaan.
Untuk aku yang belum mampu menerima, untuk kamu yang masih juga memberi hal yang sama.
Untuk kita yang berbeda.
created by: @ninitatabon
No comments:
Post a Comment