Aku berbicara pada seorang anak tentang Rindu. Dengan polos dia berceloteh bahwa Rindu adalah sebungkus kue coklat yang ingin dia nikmati terus menerus
Aku juga berbincang dengan temanku apa arti Rindu. Katanya itu pasti tentang kenakalan kami semasa SMA
Lalu aku bertanya pada Ibu hal yang sama. Menurutnya Rindu adalah jika aku terlalu nyaman di tanah orang seakan lupa jalan pulang
Terakhir aku mencari tahu soal Rindu pada Kakekku. Namun yang kutemukan justru air mata yang hampir jatuh
Ternyata Rindu milik Kakek adalah ingin segera pergi menuju Nenek untuk kembali tidur di pembaringan yang sama meski di dalam tanah
Kemudian aku sadar satu hal. Rindu seperti makhluk, dia bertumbuh. Bisa berupa bentuk, berpindah tempat, bahkan berubah waktu
Sesekali
Ia menjelma masa lalu, tapi tak jarang dia berwujud masa depan yang belum
menentu.
No comments:
Post a Comment