Saya sadar saya ada diusia pengenalan diri, tahap dimana seorang anak tumbuh untuk mengenal segala hal tentang dirinya sendiri dan mengenal orang lain, orang-orang sekitarnya, tapi.. sejauh ini, tahap yang saya lalui belum menemukan titik "menenangkan", abu-abu, masih sangat samar-samar. Menurut saya pribadi saya terlalu passive, saya tidak mampu untuk keluar dari hidup yang sudah terlanjur membuat saya nyaman ini, dicintai oleh kedua orang tua yang masih utuh, hidup bersama adik dan kakak yang amat saya sayangi, memiliki teman-teman yang asik, menurut saya itu semua lebih dari cukup. Nyaman, mungkin itu kata yang menenangkan tapi jika di rasakan lagi nyaman adalah awal dari segala kepasifan, bukan berarti saya tidak suka berada pada keadaan yang nyaman, tapi sejauh ini, smeua hal nyaman di hidup saya sudah menjadikan pemikiran saya menjadi passive. entahlah..
Zona nyaman, begitulah orang-orang sering menyebutnya, mungkin saya ada dititik itu, dan titik itu pula lah yang membuat saya meremehkan diri saya sendiri, "Da aku mah apa atuh", sebuah kalimat perpaduan antara kosa kata sunda dan bahasa indonesia yang artinya, "Ya apa lah saya ini", meremehkan diri sendiri. Karena terlalu sering ada didalam zona nyaman, saya jadi tidak berani untuk keluar, setiap ingin mencoba sesuatu saya selalu merasa tidak bisa, menurut buku yang saya baca tipe-tipe manusia seperti saya ini adalah tipe manusia orak kiri, yang setelah saya pahami lagi ternyata orang-orang kiri (re: orang tipe otak kiri) biasanya sulit berkembang, minder, mudah menyerah. ah menyeramkan. Selalu takut mencoba, selalu kalah sebelum berperang. "Kenapa saya ini?", pertanyaan itu selalu saya pikirkan, sekarang saya sudah merasa aneh dengan diri saya sendiri, dan itulah alasan kenapa saya tulis note ini. Saya ini kenapa? "Ya apalah saya ini, hidup saya terus berputar disini, lalu mau kemana lagi?", ini kalimat yang sering juga terlintas dipikiran saya. benar-benar manusia pasif.
Karena senang membaca, saya ingin menjadi penulis. menurut saya penulis adalah manusia-manusia pilihan Tuhan yang selalu mampu mendeskripsikan hal-hal yang padahal terasa biasa saja namun mereka mampu menjelaskan lewat kata-kata dengan indahnya. Dari situ saya coba-coba untuk menulis, tapi selalu saja pikiran tentang "Ya apalah saya ini" menggelayut dipikiran saya, jadi antara mimpi dan kalimat itu berdampingan amat sejajar. itulah mengapa saya kelelahan, itu yang saya sebut absurd. Kenapa saya ini?
Menurut mereka, saya bisa, tapi menurut saya pribadi apa yang lakukan hanya sebuah hal yang tidak ada apa-apanya, tidak patut diapresiasi. Padahal ketentuan Allah adalah bagaimana prasangka kita, Allah sudah menutup aib saya didepan mereka, tapi saya malah meremehkan diri saya sendiri hanya dengan alasan "ya apalah saya ini cuma orang yang tidak bisa apa-apa". Astaghfirullah..
Malu rasanya. Aneh, merasa bodoh.
Maka, mulai saat ini, saya dengan segenap hati saya berniat untuk berubah, ingin melabeli diri dengan hal-hal yang bisa saya lakukan dengan sebaik mungkin, ingin keluar dari zona nyaman, ingin sebaik yang mereka nilai, dan ingin berterimakasih pada Allah atas tertutupnya aib ini selama ini.
Saya ingin mencabut kalimat "Da aku mah apa atuh" pada pikiran saya, dan menggantinya dengan kalimat "Aku mah sesuatu" (Re: saya adalah sesuatu). Sesuatu yang punya nilai, sesuatu yang pantas dihargai, sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Aamiin.
created by: