Ini tentang seseorang yang aku nyaman duduk dibelakangnya saat dia mengemudi, yang dengan rela mengantar jemput kemanapun ku pergi, sekalipun pagi masih terlalu muda untuk dinikmati hingga senja di ufuk barat membawa pergi matahari.
Ini tentang laki-laki paruh baya yang sederhana pembawaannya, tambun perawakannya, dan kini mulai memutih rambutnya. Tentang laki-laki pertama yang ku cinta. Bapak..
7 September, 50 Tahun yang lalu. Tepat ditanggal yang sama seperti hari ini, lahir seorang bayi laki-laki yang kini menjadi tempatku bersembunyi saat aku butuh dilindungi, laki-laki yang dengan rela susah payah berpeluh dan lelah mengais rezeki sekalipun hingga kaki menjadi kepala, kepala menjadi kaki.
Bapak.. kini usianya separuh abad sudah, peluh akrab menempel pada bajunya hingga basah, hidup yang keras dan haru tak lagi dibuatnya susah, baginya melihat anak istri bahagia adalah lebih dari indah, walau semakin hari semakin terasa bahwa fisiknya mudah lelah dan kadang hidup sering membuatnya berfikir untuk menyerah, namun kegigihannya merubah nasib belum juga punah.
Bapak.. Walau ibu memiliki kedudukan yang lebih mulia, tapi darinyalah aku belajar bagaimana cara memuliakan ibu dengan sebaik-baiknya, darinya aku memahami bahwa kita harus menerima apapun yang Allah beri, sekalipun getir terasa hingga ke hati.
Bapak.. Dihari lahirmu ini tidak ada yang mampu ku beri selain doa setulusnya hati, tidak ada yang lebih manis selain melihatmu tersenyum malu-malu saat ku bawakan bolu malam itu, dan tidak ada yang lebih bahagia bagiku hari ini selain masih bisa merasakan nyamannya dilindungi seperti saat kau menggandengku menyebrang jalan tadi pagi.
Selamat ulang tahun bapak, maafkan aku yang belum mampu menjadi berguna dan hanya mampu menyusahkan saja. Aku tidak pernah tahu kapan akhir dari kontrak kebersamaan yang Allah berikan, siapa yang lebih dulu harus meninggalkan, dan siapa yang akan lebih merasa kehilangan, yang aku tahu jatah kebersamaan yang Allah beri selalu berkurang setiap hari, maka semoga Allah berkenan memberkahi setiap kebersamaan yang kita miliki.
Dan kapanpun Allah menghentikan kebersamaan itu semoga Allah mengijabahi doaku bahwa aku hanya ingin menjadi berguna untukmu, membuatmu bangga sudah membersarkanku, dan menjadi salah satu alasan dari senyum bahagia di wajahmu.
Selamat ulang tahun bapakku, semoga Allah memberkahi sisa umurmu.
Dari anakmu yang tak henti berharap mampu membahagiakan masa tua mu.
*Nb: Terimakasih kawan-kawan yang sudah bersedia ikut mendoakan :)
No comments:
Post a Comment