Saturday, 11 November 2023

Surat Untuk Ibu Muda

Selamat pagi perempuan dengan muka berminyak dan rambut dicepol yang sedang sibuk merapihkan mainan anak yang semalam tidak sempat dirapihkan. Segarkah kamu pagi ini? atau masih merasa mengantuk karena semalam tidur agak larut demi maraton menonton drama korea? Rasanya 24 jam kurang yah?

Tak apa, Bu.. Jangan awali hari dengan rasa bersalah, karena aku mengerti rasanya, karena aku paham posisinya maka ku tulis surat ini untukmu. Untuk teman-teman yang sejak memutuskan menikah dan memiliki buah hati merasa tidak lagi punya teman. 

Bagaimana kabar hatimu sepagi ini, Bu? Mari beri jeda sejenak sebelum anak-anak bangun, mari beri jarak sebentar saja dari baju kotor yang rasanya tak pernah habis untuk dicuci, dari lantai yang lengket dari bekas makanan, dari teriakan anak-anak yang entah kenapa hobby sekali berebut mainan. Duduk sejenak tidak perlu buru-buru ke dapur dan berfikir keras harus masak apa hari ini, Bu. 

Aku menulis surat ini untuk mengajakmu berbincang sebentar saja tentang diri kita sendiri. Aku tahu kamu bosan setiap percakapan dengan siapapun hanya membahas anak dan suami, padahal kamu juga ingin ditanyakan, kamu ingin membahas tentang dirimu sendiri, tentang hobbymu, tentang resep masakan yang pernah kamu buat, tentang minat dan kesukaanmu, tentang diri kamu yang dulu. Aku tahu kamu ingin bercerita bagaimana dulu kerennya kamu mendaki gunung, aktifnya berorganisasi, menaklukkan banyak hal dengan jiwa muda yang tak kenal takut.

"Seru kali ya jika tiba-tiba kita bisa kembali ke masa itu". Pernah berpikir demikian, Bu? Seberapa sering pikiran itu terbesit? Jangan cemas! Ibu tidak salah, hanya karena kita rindu pada diri kita yang dulu tidak lantas kita jadi ibu yang tidak bersyukur. Aku tahu sekali penatnya fikiranmu setiap hari, Bu. Bagaimana bisa anak lain yang lebih kecil usianya dibanding anakmu sudah hafal alfabet? Kenapa Ibu lain begitu kreatif membuat mainan edukatif untuk anak mereka? Apa anak kita ada kelainan tumbuh kembang? Atau kita yang tidak pantas jadi Ibu? Berapa kali dalam sehari pertanyaan-pertanyaan gila itu ramai di kepalamu, Bu? 

Capek banget ya, Bu. Belum juga pertanyaan soal anak terjawab pikiran kita sudah dimasuki pertanyaan gila lainnya soal hubungan kita dan suami, masih cantik ga ya kita di mata mereka? Kok ibu-ibu lain body goals banget meski pernah melahirkan berkali-kali? kenapa suami susah banget peka? Kayaknya enak ya jadi suami yang bisa keluar rumah, berjarak dari anak dan bisa berinteraksi sama teman-teman di tempat kerja. 

Jika kita tidak bisa duduk bersama, semoga surat ini cukup untuk membuatmu merasa kamu punya teman, membuatmu tidak merasa sendirian.

Tuesday, 1 August 2023

Banyak Orang Menyebalkan

Pernah ga kalian seharian rasanya nggak pengen ketemu manusia? Rasanya pengen di rumah aja nggak ketemu siapa-siapa, atau kalaupun ketemu orang nggak pengen ngobrol-ngobrol. Sekarang aku lagi ada di dalam perasaan itu. Males ketemu orang, basa-basi, dan harus selalu terlihat baik-baik aja. Bukan karena aku introvert, justru sebaliknya, aku orang yang sangat senang berteman, berkumpul, bersenang-senang dengan banyak orang. Tapi yang aku rasa setiap ketemu orang, kok kayaknya aku doang yang senang? Mereka terlihat nggak sama senangnya denganku. Saat aku ketawa, kok mereka cuma senyum? Saat aku merasa ingin lebih akrab, kok mereka jaga jarak? Saat aku merasa pengen punya teman yang bisa diakrabi, kok mereka lebih memilih sendiri-sendiri? 

Akhirnya aku sampai pada satu kesimpulan, Aku malas ketemu orang. Karena seringnya respon mereka tidak semenyenangkan dugaanku. Aku merasa aku tidak cukup layak untuk berteman dengan siapapun. Ujung-ujungnya aku jadi sering menyalahkan diri sendiri. Padahal kalau aku jadi orang lain, aku ingin sekali punya teman seperti diriku. Aku jadi kasian melihat diriku saat sendirian atau saat di depan cermin, sebenarnya apa salahku? Apa tawaku terlalu keras? Apa leluconku tak lucu? Apa basa-basi ku kurang menyenangkan?

Tahu tidak? Menurutku kesedihan itu membebani, maka wajar jika orang lain tak perlu tahu, namun ternyata kesenangan juga bisa menjadi siksa, saat sadar ingin dibagi tapi entah dengan siapa. 

Saturday, 8 July 2023

Resiko

Disalah pahami, dinyinyiri, diomongi di belakang, digunjing, dianggap salah, dan dituduh tak becus adalah resiko mengurusi orang banyak. Selain waktu yang harus tersita banyak, resiko-resiko tadi pun harusnya udah mulai terbiasa untuk ku hadapi, tapi sayangnya setan selalu mengembuskan kebencian lebih kuat dari kesabaranku.  

Jika atas nama iman aku harus bersabar dengan segala cemooh, kenapa mereka juga tidak bisa berbaik sangka dan berbaik kata atas nama iman yang sama? 

Mungkin ini salah satu alasan kenapa perempuan sebaiknya tidak tahu banyak soal perjuangan para suami, bukan tak peduli, justru karena perempuan terlalu peduli maka saat ada hal buruk yang dilakukan orang lain pada suamiku, aku yang meradang.

Resiko, ini adalah resiko berjalan di atas dakwah, mengatur barisan agar rapih, dan mewadahi pikir banyak orang. Sudah berjalan di tahun ke tiga tapi aku belum juga terbiasa dengan segala resikonya. Aku dituntut bisa menyenangkan di saat yang tidak menyenangkan, aku diminta bisa menenangkan saat aku sendiri tengah kalut, aku dipaksa sabar melihat tingkah laku mereka yang mencemooh suamiku dengan tidak sabaran.

Ternyata doa dan harapanku terlalu tinggi untuk imanku yang rendah.


Kalau boleh meminta, bolehkah sampai di sini saja?

Friday, 9 June 2023

Kusut

Kalau hati manusia mudah dibedah barangkali banyak di antara kita yang berpikir akan dengan mudah pula menghapus rasa benci, rasa sungkan, rasa tak nyaman pada orang lain. Sayangnya kalaupun kita bisa membedah hati sendiri, isi di dalamnya hanya segumpal daging lembek yang jika ditekan terlalu kuat akan hancur berantakan dan berbau amis. Entah dia orang baik atau orang jahat, bentuk fisik dan rupa hatinya jika dibedah tetap sama. Jadi memiliki pikiran bisa dengan mudah menghapus perasaan-perasaan tak nyaman di hati kita sungguh kesia-siaan. 

Wednesday, 24 May 2023

Mengkultuskan Nabi

Nabi Muhammad memang mulia, tapi beliau bukan Allah. Mengucap namanya, dan bersolawat padanya hanya media agar Allah mengabulkan doa kita, bukan justru menjadi cara kita meminta, tempat meminta dan satu-satunya yang pantas di minta hanya kepada yang Maha Memberi, bukan pada Nabi.

Kita barangkali bisa untuk tidak menyembah patung, karena jelas dan pasti semua orang yakin bahwa itu sebuah berhala, tapi nyatanya banyak pula yang belum mengerti bahwa berhala bukan hanya patung, menganggap seorang manusia berkuasa atas diri dan keinginan kita juga berhala, bahkan meski manusia tersebut mulia.

Padahal nabi sendiri melarang umatnya untuk menyembahnya, sebab beliau juga sadar bahwa beliau diciptakan bukan Pencipta.

Jadi, buat apa bersholawat sambil mengelus-elus mobil bagus atau dengan meng-upload foto rumah mewah? Apa tujuannya?

Jika dengan menyebut nama Nabi Muhammad kita berharap semua doa dikabulkan, apa beda kita dengan mereka yang menyembah Nabi Isa?

Sholawat hanya salah satu rukun dalam berdoa, bukan satu-satunya cara untuk meminta, sesungguhnya sebaik-baik mengingat Nabi hanyalah dengan ittiba (mencontoh) hidupnya, bukan mengkultuskan namanya.

Saturday, 11 March 2023

Parentang Parenting

Hari ini vibesnya lagi parenting banget nih karena siang tadi baru ikuti event seminar parenting,jadi lagi merasa oke banget lah gitu jadi parents. 

Tapi semua tiba-tiba agak mereda "belagunya" setelah tadi akhirnya ada seorang teman yang tanya.

"Menurut mbak penting ga sih sebenernya ikut seminar parenting?".

Jawabku kembali ke diri si orangtua masing-masing, kalo menurutku selama ga melenceng dari syariat,akan aku ikuti. itu aja. 

Lalu aku juga sadar,jujur aku ga follow banyak-banyak ahli parenting karena semakin banyak tau, rasanya semakin cemas. Bahkan napas di depan anak aja akan terasa salah kalo di otak kita kebanyakan teori dari ahli parenting A sampai ahli psikologi Z. Bukan maksud meremehkan mereka tapi barangkali ini adalah faktor kebodohanku aja.

Tapi ada satu hal yang tiba-tiba aku renungi setelah akhirnya dapat pertanyaan dari teman tadi dan nggak lama dari dapat pertanyaan itu ada debat kecil sama anakku. Terus aku sadar lagi ternyata buatku parenting itu kuncinya di "memilih kosa kata" yang tepat untuk diberikan pada anak, memilih kosa kata yang tepat yang bisa masuk ke otak sederhananya anak.

Mau kita belajar dari seribu ahli parenting di dunia, kalau saat di hadapan anak kita gagap,ga tau mau ngomong apa padahal tau teori dan konsepnya, anak tetap ga akan respect sama usaha kita.

Mau sesoleh apapun orangtua, seluas apapun sabarnya,sekhatam apapun mereka soal parenting, tapi ternyata yang paling bikin mikir keras adalah mencari kata-kata yang pas supaya anak mengerti. Kita boleh tau banyak rumus dan kosep parenting,tapi saat salah memilih kata,akan mentah seluruh teorinya.

Wallahu alam bishowab.

Friday, 3 March 2023

Si Bingung

Aku kesulitan menulis ini
mencari kata yang pas untuk menggambarkan bagaimana menakjubkannya diriku ternyata lebih sulit dibanding menulis puisi indah untuk orang-orang yang ku cintai

Aku kesulitan menulis ini
terbiasa membahagiakan orang lain ternyata membuatku terjebak pada kebencian terhadap diriku sendiri

Tak apa diri terluka
Tak apa diri kecewa
asal jangan mereka

Keras sekali aku terhadap ku
lembut sekali aku pada siapapun 

Sesungguhnya siapa yang pantas mendapat lengkung senyum terindah miliku ini jika ternyata tidak ada yang cukup pantas menerimanya?

Dia kah aku,yang sejak kecil dulu tak boleh salah?
Dia kah aku,yang tumbuh dewasa dengan takut orang tak suka?
Dia kah aku,yang menjadi besar dengan tidak tahu cara menyenangkan diri sendiri?

Wednesday, 22 February 2023

Aroma Kehilangan

Aroma kapur barus menguar hingga ke sudut ruang
Memasuki lubang hidung orang-orang yang berwajah sendu atau sengaja disendu-sendukan

Ruang itu terlalu sempit untuk menampung kesedihan
Hingga kenangan dan kenyataan mengambil posisi di langit-langit ruang 

Bunga kenanga dijalin benang
Kain hijau menutup tenang
Seseorang menuju hilang

Dari pandang
Menuju kenang
Dari tatap
Aku meratap

Sedih sedu menyatu
Katanya ikhlas hanya soal waktu
Namun jika yang hilang adalah kamu
bertahan satu detik pun aku tak mampu

Tuesday, 21 February 2023

Dengan siapa?

Merasa sendirian dalam kesedihan rasanya lebih baik daripada saat senang tapi nggak ada yang turut senang. 

Kesedihan membebani diri, jadi nggak perlu orang lain ketahui
Tapi kesenangan justru menjadi siksa,saat sadar ingin dibagi tapi entah dengan siapa.

Thursday, 9 February 2023

Hanif, Maafkan Ayah

Kalau nanti Hanif udah ngerti tolong maafkan ayah karena dalam hidup kita ada momen ayah harus menyaksikan Hanif tumbuh hanya dari cerita-cerita Ibu.

Hanif udah bangun belum?sarapan pakai apa? sekolahnya baik nggak? apa yang direngeki hari ini?mainan apa yang Hanif bawa mandi?apakah sore ini Hanif makan sate lagi?Semuanya, semua soal Hanif hanya bisa ayah tau dari cerita-cerita Ibu. Sebab setiap hari dalam sepekan pertemuan kita bisa di hitung jari, bisa dihitung menit.Saat Hanif belum bangun,ayah harus udah  berangkat,saat Hanif udah tidur, ayah baru bisa pulang. 


Maaf kan Ayah kalau suatu Hari Hanif sadar kalau Ayah Hanif nggak sama dengan ayah teman-teman lain yang weekend ada di rumah, malam bercanda dengan kita,hari libur dipakai menjelajah hutan atau kota.

Hanif nggak perlu marah, Hanif nggak perlu benci. Yang harus Hanif tau, ayah sudah mewakafkan dirinya, kebersamaan kita, tumbuh kembang Hanif,pada Allah.

Jangan cepat besar, Bang. Baju dan celana abang jangan menyusut dulu. Tunggu ayah selesaikan semua amanahnya.

Sunday, 5 February 2023

Merangkum Kesepian

Level kesepian paling bahaya:

🔸Tidak punya teman untuk diakrabi

🔸Tidak punya siapapun untuk diajak bercanda 

🔸Tidak punya tempat tenang untuk dituju

🔸Tidak ada makanan yang mengenyangkan

🔸Tidak ada barang yang menyenangkan

🔸Tidak ada doa yang hendak dipanjatkan 

🔸Tidak percaya siapapun termasuk diri sendiri

Friday, 3 February 2023

Baiknya Waktu Melambat

Saat kecil dulu ku kira waktu berjalan cepat adalah hal yang menyenangkan

Aku bisa segera melihat baju dan celanaku menyusut,jemariku memanjang,dan tubuhku lebih tinggi dari Ibu

Sudah besar kini ku kira waktu berjalan lambat adalah lebih baik

Agar tidak ada yang hilang, tidak ada yang perlu pamit, tidak ada yang tiba-tiba pergi,tidak ada yang harus tidak ada

Biar baju dan celanaku tetap longgar,biar jemariku tetap mungil,biar tubuh Ibu selalu lebih tinggi dari aku

Asal siapapun tidak pergi,

Mereka tidak hilang,

Aku tidak sendiri,

tapi akhirnya selalu mau tidak mau aku harus sadar,yang salah bukan waktu,yang salah adalah ketidaksiapan ku.

Ibadah Yang Tak Perlu

Sepertinya tidak ada ibadah yang bisa dilakukan melalui aku

Aku layaknya sajadah usang yang dibiarkan, tidak lagi tersentuh sujud

Aku serupa air musta'mal yang tidak lagi bisa kau pakai untuk berwudu

Lalu aku takut kelak aku menjelma biji-biji tasbih yang kau anggap tak berguna, karena dulu Rasul pun tak menggunakannya

Sungguh tak ada kah?

Tak ada kah ibadah yang bisa dilakukan melalui aku?

Thursday, 2 February 2023

Diserang Doa

Hidup ku hari ini adalah wujud dari doa-doa ku dulu yang dikabulkan.Allah perkenankan aku memiliki pernikahan yang tentram, suami yang tampan,anak yang sehat,rumah untuk bernaung, kendaraan yang memadai,orangtua yang masih lengkap. 

Tapi seingatku, aku tidak berdoa serinci itu untuk meminta dunia,aku harus tinggal dimana, bersama siapa,punya anak berapa,aku tidak menyebutkannya,aku hanya menaruh itu semua di angan-angan tapi karena Rabb ku Maha Baik maka Dia juga mewujudkannya menjadi nyata.

Doa-doa yang ku ucap dengan diksi-diksi yang indah nan lirih di malam-malam tahajud,di pagi-pagi duha,di ruang kamar yang hening, di mushola yang sepi,yang ku  ulang-ulang setiap hari dan ku ingat hingga kini adalah aku memohon bersama siapapun aku akan berjodoh,jadikanlah dia laki-laki yang mau berjuang bersamaku di jalan dakwah. Lalu, Booom.. Allah mengabulkannya.

Doa-doa yang kulantunkan dengan kata-kata yang indah dulu Allah kabulkan kini, tapi mereka seperti meminta pertanggung jawaban, mereka seperti menyerangku. Aku akhirnya sadar ternyata dulu doa-doa ku terlalu tinggi,imanku tak cukup sampai. Doa-doa ku terlalu cepat,imanku terlalu  merangkak lambat.