anak pertama dari 4 bersaudara, menjadi contoh untuk ketiga adik kecilnya.
Nurhalimah Rahman namanya, teman dan saudara memanggilnya 'imah'.. Kakak ku.
Perempuan kedua setelah mamah yang kukenal betul bagaimana
kesehariannya. dia hadir kedunia 2 tahun lebih dulu dibanding aku.. adik
pertamanya, kemudian setelahnya lahirlah aku dan 5tahun kemudian
lahirlah adik perempuanku dan dengan jarak 6tahun lahirlah adik laki2ku,
adik bungsu kami. Kami memulai hidup didalam rahim yang sama. Dimasa
kecilnya dulu, sebelum aku lahirpun aku telah banyak merepotkannya, saat
kakak ku berumur 1,5 tahun ibuku mengandung aku, disaat anak2 seusianya
merasakan kasih sayang seorang ibu sepenuhnya dia tidak mendapatkannya
dgn penuh krn waktu yang dimiliki ibuku saat itu tersita untuk ku yang
berada dalam rahimnya.
Mba.. Begitulah aku memanggilnya.
Matanya sipit, berkulit cerah,
bertubuh tinggi (bongsor dalam jawa), dan ciri khas dr dirinya adalah
sebuah tahi lalat yang terletak diatas mulut sebelah kirinya yang
membuat kakak ku terlihat manis. Kakak ku sangat cengeng dimasa kecilnya
dulu, itu yang ku tau. selama 10
tahun kami selalu memilih menuntut ilmu di satu sekolah yang sama, dr TK sampai SMP. setelah lulus SMP baru lah aku memutuskan
untuk memilih sekolah yang berbeda dengannya.
dia cuek, dan agak
terkesan malas (menurutku), dia adalah wanita terjudes dipikiranku,
apapun yang berkenaan dengannya harus sempurna dan apabila ada kesalahan
dan itu disebabkan olehku maka aku harus siap-siap jd objek kemarahannya.
Dulu.. Kami melewati masa kecil bersama di lingkungan rumah nenek kami,
dari TK dialah teman terdekatku, aku mengerti arti 'teman' darinya,
setiap hari menghabiskan waktu hampir selalu dengan bermain permainan
yang sama, makan denga lauk yang sama, mendapatkan kasih sayang dari
seorang bapak dan seorang ibu yang sama, dimanjakan oleh nenek yang
sama, mulai tumbuh dan berkembang di lingkungan yang sama, sering
menggunakan dan memilik barang yang selalu sama dari mulai baju, tas,
sampai peralatan sekolah.
Berbagi kasih sayang, saat dia
dimanjakan bapa maka aku dimajakan ibu, begitu terus sebaliknya. Aku
sering dibuat menangis karenanya dulu, entah krn berebut mainan,
dijahili, atau bahkan ditinggal bermain olehnya, aku pernah menangis krn
dia meninggalkanku dan dia bermain bersama teman-temannya. Yaa itulah kami
saat itu.
kini, waktu menunjukan cerita lain..
saat ini dia kuliah di kampus yang jauh dari rumah dan menyebabkan dia harus
pulang kerumah 2 minggu sekali atau bahkan hanya pulang saat hari libur
tiba.
banyak yang telah kulalui bersamanya selama ini.
Jujur, aku sering
iri padanya, banyak yang aku inginkan dan tidak aku dapatkan tp dia
mendapatkannya, aku sadar rasa ini tak seharusnya ada, aku harusnya
berfikir bahwa dia pantas dapatkan itu krn dia kaka tertua untuk kami..
Adik-adiknya. Aku iri saat dia dapat melanjutkan sekolahnya setelah lulus
SMA, aku iri saat dia mendapatkan sebuah laptop yang akupun inginkan
sejak lama, aku iri ketika melihat dia menggunakan pakaian yang lebih
bagus dariku, aku iri krn orang tuaku selalu mengutamakannya. Kadang
akupun membencinya karena selain judes menurutku dia juga egois, sangat
sangat egois, dan aku sering menangisi ke egoisannya. Kami dilahirkan
dari keluarga yang sederhana, bukan orang yang berduit, dan dari
keinginannya dia meminta ini dan itu dari orang tuaku dengan alasan
'kebutuhan kuliah', itulah pusat keirian dan kebencianku padanya.
Apapun yang dia lakukan dan apapun yang aku rasakan, jauh didalam hatiku
aku sangat menyayanginya, dia saudara kandungku, kakak ku, orang yang
akan melindungiku setelah bapak dan ibu. Kami tumbuh dikeluarga yang
tidak mudah untuk mengungkapkan perasaan, tidak mudah menceritakan apa
yang sedang kami hadapi, apa yang kami rasakan dan hadapi diluar rumah
jika itu adalah sebuah masalah kami hanya bisa berdiam diri saat
dirumah. Introvert.. Itulah kami dengan keseharin masing-masing anak.
Dan rasa sayang ku pada kakak dan kedua adikku tidak mudah aku
ungkapkan, dan dari note ini aku dapat menceritakan bagaimana aku
menyayanginya.
Aku pernah marah padanya, sangat marah karena ada suatu masalah dirumah
yang membuatku sangat geram padanya akibat ke egoisannya, dan dari saat
itu hingga kini aku masih sering kesal melihat tingkahnya. dia baik,
sangat baik unttukku, harusnya dia perlu tau bahwa rasa sayangku lebih
besar dari rasa benciku kepada ke egoisannya. Terlepas dari rasa benciku
dia tak pernah tau bagaimana rasa senangku ketika dia pulang setelah
beberapa minggu tidak bertemu denggannya, dia tak pernah tau bagaimana
rasa senangku bisa melihatnya lagi ada dirumah, aku senang ketika dia
pulang dan baik-baik saja, aku senang ketika dia pulang dan masih bs
tertawa dan berbagi cerita bersamanya lagi.
kami telah beranjak dewasa, semua tidak lagi sama.. keadaan, keseharian, hidup, dan kami. semua tidak lagi seperti dulu. kami bukan anak kecil lagi, kami bukan orang yang terus "meminta" tapi kami sudah harus "memberi", kami bukan anak yang hanya bisa diam tapi kini kami harus mampu bergerak maju, dan kami bukan anak yang hanya mampu bersembunyi di ketiak orang tua lagi tapi kami harus berada di depan orang tua untuk melindugi mereka.
semua sudah di lalui, masa anak-anak kami, masa remaja kami, dan sekarang adalah masa saat kami mencari jati diri, terlepas dari semua yang ku ceritakan, semua yang ku alami, semua yang kufikirkan dan semua yang kurasakan padanya aku tetap menyayanginya dan menghormati sebagaimana semestinya seorang adik kepada kakak kandungnya. aku tak mampu memberi materi untuknya, aku tak mampu memberi perhatian sebagai mana mestinya dan kadang aku tak mampu menutupi rasa benciku yang membuatnya tak nyaman, tapi dia harus tau aku bahagia menjadi adiknya, menjadi bagian dari hidupnya dan menyaksikan perjalanan hidupnya, dan aku masih ingin terus melihat semua perjalanannya..
aku ingin berada di satu frame foto disaat wisudanya nanti, aku ingin melihat dia bahagia atas kerja keras masa kuliahnya, aku ingin melihatnya di pinang oleh seorang pria dan melihatnya menggunakan gaun pengantin, aku ingin menjadi seorang tante yang baik untuk keponakan kecilku nanti, dan aku ingin melihat dia dan seluruh keluargaku bahagia.
mba.. tetaplah menjadi dirimu yang dulu sekarang dan sampai nanti, semoga kau bisa mengambil beberapa pelajaran dari note ini. kami menyayangimu..
2 comments:
tidak ada komentar
yaelaaaaah -____-'
Post a Comment