Ketika
semua sudah menentukan pilihan, menjalani hidup baru, menikmati akivitas
sebagaimana seharusnya, bahkan mungkin
sudah lupa pada masa lalu mereka karena terlalu sibuknya dengan kehidupan saat
ini, saya masih tetap disini.. dengan segala kejenuhan, dengan keadaan yang
mungkin bisa dikatakan memuakan, dan dengan ketidak nyamanan dengan hidup saat
ini.
Lulus
SMA, berpisah dengan teman-teman, meninggalkan semua momen (tak akan pernah
bisa kembali), hanya diam dan diam –dirumah-.
Jengah..
sangat sangaaaaaaat!
Dikamar,
dengan music, dengan laptop, dengan modem, dengan hidup yang seperti ini,
setiap hari. Terus menerus, mendengar rengekan seorang anak umur 6 tahun yang
membuat jengkel seluruh anggota rumah, menjadi objek kekesalan orang tua saat
benda yang bernama “uang” membuat kepala terasa ingin meledak dan membuat hidup
terasa sangat susah.
Bangun
tidur, solat subuh, bingung harus apa, diam, beranjak siang, cuci piring, cuci
baju, ngepel, duha, diam, menonton televisi, solat duhur, kemudian sore,
beranjak malam, magrib, isa, online,
kangen temen-temen, malem, tidur . bangun pagi, solat subuh, bingung, diam,
cuci piring, cuci baju, ngepel, duha, beranjak siang, duhur, ashar, diam, sore,
magrib, isa, menonton televisi, online facebook, online twitter, diam, kangen
temen-temen, cape, tidur. Kemudian bangun pagi, dan mengulang aktivitas yang
sama terus menerus, setiap hari!
Mungkin
awalnya menyenangkan, santai, menikmati keadaan, tidak ada PR, tidak ada ulangan,
tidak ada perasaan was-was harus berhadapan dengan guru killer esok hari,
dikamar, tidur, hidup seenaknya tanpa aturan, tapi sekarang? Terlalu sering,
dan..
MUAK!
Saya
sebenarnya kuliah di salah satu universitas terbuka negeri didaerah kota saya,
tapi karena satu dan lain hal kegiatan tutorial baru berjalan bulan Maret
mendatang. Ini bulan Oktober, bisa dibayangkan menuju ke bulan Maret itu LAMA,
PANJANG, MEMBOSANKAN !
Dan
saya sudah melamar pekerjaan disana sini didaerah tinggal saya, tapi Allah
masih belum mengijinkan saya untuk sibuk degan pekerjaan, entah kapan Dia akan
mengijinkan.
Harusnya
ini menyenangkan, tidak bekerja, tidak mengerjakan tugas, tidak pusing, tidak
bingung, tapi ternyata ini sangat sangat memuakan. Saya seperti daging hidup
yang sekedar punya nama, tidak berguna, tidak bermanfaat bagi orang lain dan
bahkan bagi orang tua saya sendiri, hanya dikamar dikamar dan dikamar, keluar
rumah hanya sekedar membeli krupuk diwarung sebelah atau menjemur pakaian, saya
sampai lupa bagaimana rasanya sinar matahari karena setiap hari dan setiap
waktu saya hanya melihat hal yang sama, keadaan yang sama, tempat yang sama,
jika saya tidak ada dikamar ya berarti saya dikamar mandi, jika tidak ada
dikamar mandi ya diruang tivi, jika tidak ada di kamar mandi dan ruang tivi ya
berarti dikamar.
Hampir
gila saya! Bingung, linglung, dan saya rasa tidak ada satu orangpun yang ingin
menjalani hidup seperti yang saya jalani. Saat diam dan sepi itulah saya rindu
kawan-kawan, saya iri pada mereka dengan kehidupan baru mereka, dengan kesenangan-kesenangan mereka dengan kawan
barunya, dengan keluhan tugas kuliah yang seabregnya, dengan keluhan letih
karena mendapat shift malam saat bekerja, dengan cerita-cerita seru mereka,
saya iri.. sangat sangat iri. Kadang hanya bisa tersenyum membaca update’an
status facebook mereka, kicauan mereka di twitter, hanya bisa melihat dari
kejauahan dan mungkin mereka pun tidak tau itu. Kepo atau apalah itu namanya,
hanya sekedar ingin tau kegiatan mereka, keadaan mereka apakah baik-baik saja
atau tidak, perkembangan pergaulan mereka, walau menyakitkan, membuat iri, dan
membuat semakin rindu, asal saya tau mereka baik-baik sajapun itu cukup. Walau mereka
tidak pernah tau.
Saya
hanya bisa menulis di sini, di blog ini, tentang hidup saya yang membosankan
ini. Hiburan yang saya dapatkan hanya dari televise, music, internet (jika
modem terisi, jika tidak.. yaa bisa dibayangkan), melihat foto kawan-kawan yang
masih saya simpan (dan akan selau saya simpan).
Stress!
Sekarang
saya jadi banyak jerawat, sangat berbeda dengan jaman SMA beberapa bulan yang
lalu, sekarang saya gampang stress, gampang diem, stress karena tidak ada
pekerjaan, dampak dari stress itu akan menuju kepada wajah , jerawat keluar
satu persatu dan alhasil menjadi banyak. Selain stress dengan hidup yang
dikatakan memuakan ini jerawat saya juga mungkin tumbuh karena perasaan saya
terhadap seseorang yang saya pendam, entah perasaan apa ini, perasaan yang
membuat saya memikirkan orang yang sama terus menerus, dari sekian banyak teman
yang saya fikirkan hanya dia yang sering muncul difikiran saya. Dan mungkin
hanya dia yang membuat hari-hari memuakan saya ini memiliki sebuah warna,
meskipun saya tidak tau ini warna apa, tapi ini cukup membuat saya bahagia
walau harus rela menanggung jerawat karena rindu atau sejenisnya, dan diapun
tidak mengetahui.
Sepi,
sedih, sendirian, stress, hanya bisa on facebook, on twitter, untuk mengetahui
kabar kawan-kawan yang jauh disana, hanya bisa menulis blog, menulis note untuk
mengutarakan perasaan, mengutarakan rindu , tanpa saya tau mereka membaca atau
tidak, mereka peduli atau tidak, mereka mengerti atau tidak.
Saya
benar benar sangat sangat sangat bosan ! saya malu pada jam yang terus
berputar, yang mengharapkan saya melakukan sesuatu perubahan atau apalah itu
yang membuat hidup saya dan keluarga menjadi lebih baik lagi, tapi saya tidak
tau harus berbuat apa, saya malu pada waktu yang mengharapkan saya untuk
bergerak, saya malu pada rumah ini mungkin jika
rumah ini dapat berbicara dia juga akan mengatakan kemuakannya melihat
saya melakukan hal yang sama SETIAP HARI, saya tidak tau harus berbuat apa,
tidak tau sama sekali.
Dan..
sekarang saya mengerti jika “Kebebasan” tidak selamanya menyenangkan.
Semoga
Allah meridhoi saya untuk merubah hidup ini, dan memberi jawaban atas semua
pertanyaan saya lewat ibadah dan semua kegiatan yang saya lakukan -setiap hari-.