Wednesday, 10 October 2012

Jenuh !

Ketika semua sudah menentukan pilihan, menjalani hidup baru, menikmati akivitas sebagaimana seharusnya, bahkan  mungkin sudah lupa pada masa lalu mereka karena terlalu sibuknya dengan kehidupan saat ini, saya masih tetap disini.. dengan segala kejenuhan, dengan keadaan yang mungkin bisa dikatakan memuakan, dan dengan ketidak nyamanan dengan hidup saat ini.
Lulus SMA, berpisah dengan teman-teman, meninggalkan semua momen (tak akan pernah bisa kembali), hanya diam dan diam –dirumah-.
Jengah.. sangat sangaaaaaaat!
Dikamar, dengan music, dengan laptop, dengan modem, dengan hidup yang seperti ini, setiap hari. Terus menerus, mendengar rengekan seorang anak umur 6 tahun yang membuat jengkel seluruh anggota rumah, menjadi objek kekesalan orang tua saat benda yang bernama “uang” membuat kepala terasa ingin meledak dan membuat hidup terasa sangat susah.
Bangun tidur, solat subuh, bingung harus apa, diam, beranjak siang, cuci piring, cuci baju, ngepel, duha, diam, menonton televisi, solat duhur, kemudian sore, beranjak  malam, magrib, isa, online, kangen temen-temen, malem, tidur . bangun pagi, solat subuh, bingung, diam, cuci piring, cuci baju, ngepel, duha, beranjak siang, duhur, ashar, diam, sore, magrib, isa, menonton televisi, online facebook, online twitter, diam, kangen temen-temen, cape, tidur. Kemudian bangun pagi, dan mengulang aktivitas yang sama terus menerus, setiap hari!
Mungkin awalnya menyenangkan, santai, menikmati keadaan, tidak ada PR, tidak ada ulangan, tidak ada perasaan was-was harus berhadapan dengan guru killer esok hari, dikamar, tidur, hidup seenaknya tanpa aturan, tapi sekarang? Terlalu sering, dan..
MUAK!
Saya sebenarnya kuliah di salah satu universitas terbuka negeri didaerah kota saya, tapi karena satu dan lain hal kegiatan tutorial baru berjalan bulan Maret mendatang. Ini bulan Oktober, bisa dibayangkan menuju ke bulan Maret itu LAMA, PANJANG, MEMBOSANKAN !
Dan saya sudah melamar pekerjaan disana sini didaerah tinggal saya, tapi Allah masih belum mengijinkan saya untuk sibuk degan pekerjaan, entah kapan Dia akan mengijinkan.
Harusnya ini menyenangkan, tidak bekerja, tidak mengerjakan tugas, tidak pusing, tidak bingung, tapi ternyata ini sangat sangat memuakan. Saya seperti daging hidup yang sekedar punya nama, tidak berguna, tidak bermanfaat bagi orang lain dan bahkan bagi orang tua saya sendiri, hanya dikamar dikamar dan dikamar, keluar rumah hanya sekedar membeli krupuk diwarung sebelah atau menjemur pakaian, saya sampai lupa bagaimana rasanya sinar matahari karena setiap hari dan setiap waktu saya hanya melihat hal yang sama, keadaan yang sama, tempat yang sama, jika saya tidak ada dikamar ya berarti saya dikamar mandi, jika tidak ada dikamar mandi ya diruang tivi, jika tidak ada di kamar mandi dan ruang tivi ya berarti dikamar.
Hampir gila saya! Bingung, linglung, dan saya rasa tidak ada satu orangpun yang ingin menjalani hidup seperti yang saya jalani. Saat diam dan sepi itulah saya rindu kawan-kawan, saya iri pada mereka dengan kehidupan baru mereka, dengan  kesenangan-kesenangan mereka dengan kawan barunya, dengan keluhan tugas kuliah yang seabregnya, dengan keluhan letih karena mendapat shift malam saat bekerja, dengan cerita-cerita seru mereka, saya iri.. sangat sangat iri. Kadang hanya bisa tersenyum membaca update’an status facebook mereka, kicauan mereka di twitter, hanya bisa melihat dari kejauahan dan mungkin mereka pun tidak tau itu. Kepo atau apalah itu namanya, hanya sekedar ingin tau kegiatan mereka, keadaan mereka apakah baik-baik saja atau tidak, perkembangan pergaulan mereka, walau menyakitkan, membuat iri, dan membuat semakin rindu, asal saya tau mereka baik-baik sajapun itu cukup. Walau mereka tidak pernah tau.
Saya hanya bisa menulis di sini, di blog ini, tentang hidup saya yang membosankan ini. Hiburan yang saya dapatkan hanya dari televise, music, internet (jika modem terisi, jika tidak.. yaa bisa dibayangkan), melihat foto kawan-kawan yang masih saya simpan (dan akan selau saya simpan).
Stress!
Sekarang saya jadi banyak jerawat, sangat berbeda dengan jaman SMA beberapa bulan yang lalu, sekarang saya gampang stress, gampang diem, stress karena tidak ada pekerjaan, dampak dari stress itu akan menuju kepada wajah , jerawat keluar satu persatu dan alhasil menjadi banyak. Selain stress dengan hidup yang dikatakan memuakan ini jerawat saya juga mungkin tumbuh karena perasaan saya terhadap seseorang yang saya pendam, entah perasaan apa ini, perasaan yang membuat saya memikirkan orang yang sama terus menerus, dari sekian banyak teman yang saya fikirkan hanya dia yang sering muncul difikiran saya. Dan mungkin hanya dia yang membuat hari-hari memuakan saya ini memiliki sebuah warna, meskipun saya tidak tau ini warna apa, tapi ini cukup membuat saya bahagia walau harus rela menanggung jerawat karena rindu atau sejenisnya, dan diapun tidak mengetahui.
Sepi, sedih, sendirian, stress, hanya bisa on facebook, on twitter, untuk mengetahui kabar kawan-kawan yang jauh disana, hanya bisa menulis blog, menulis note untuk mengutarakan perasaan, mengutarakan rindu , tanpa saya tau mereka membaca atau tidak, mereka peduli atau tidak, mereka mengerti atau tidak.
Saya benar benar sangat sangat sangat bosan ! saya malu pada jam yang terus berputar, yang mengharapkan saya melakukan sesuatu perubahan atau apalah itu yang membuat hidup saya dan keluarga menjadi lebih baik lagi, tapi saya tidak tau harus berbuat apa, saya malu pada waktu yang mengharapkan saya untuk bergerak, saya malu pada rumah ini mungkin jika  rumah ini dapat berbicara dia juga akan mengatakan kemuakannya melihat saya melakukan hal yang sama SETIAP HARI, saya tidak tau harus berbuat apa, tidak tau sama sekali.
Dan.. sekarang saya mengerti jika “Kebebasan” tidak selamanya menyenangkan.

Semoga Allah meridhoi saya untuk merubah hidup ini, dan memberi jawaban atas semua pertanyaan saya lewat ibadah dan semua kegiatan yang saya lakukan -setiap hari-.

No comments: